Suara.com - Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz dijadwalkan akan mengunjungi Gedung DPR/MPR, Kamis (2/3/2017). Dalam kunjungan ini, Raja Salman diagendakan menyampaikan pidato politik di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara.
Dari jadwal acara yang dikeluarkan DPR, susunan acara dimulai pukul 11.00 WIB dengan agenda pengecekan terakhir persiapan kedatangan Raja Salman serta rombongan delegasi.
Kemudian, pukul 12.30 WIB tamu undangan sudah hadir dan menempati kursi yang telah ditentukan. Lalu, pemutaran film kunjungan Raja Faisal bin Abdul Aziz Al Saud.
Selanjutnya, pada pukul 12.45 WIB, pimpinan DPR, Ketua MPR dan Ketua DPD RI tiba di Gedung Nusantara untuk menunggu di dalam ruangan VIP. Lalu, pada pukul12.55 WIB pimpinan DPR, Ketua MPR dan Ketua DPD meninggalkan ruang VIP untuk menyambut Raja Salman.
Sekitar jam 13.00 WIB, Raja Salman tiba didampingi sejumlah Menteri Koordinator, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan Menter Luar Negeri Retno Priansari Marsudi. Rombongan ini akan disambut Ketua DPR Setya Novanto.
Setelah itu, Novanto memperkenalkan Raja Salman kepada Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Mohammad Saleh dan para Wakil Ketua DPR di Gedung Nusantara. Setelah itu, Ketua MPR, Ketua DPD dan para Wakil Ketua DPR mendahului naik ke lantai 3 dan berdiri berjajar didepan pintu utama Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara.
Kemudian, sekira pukul 13.02 WIB, acara dilanjutkan penandatanganan piagam kedatangan oleh Raja Arab Saudi didampingi Ketua DPR. Selesai penandatanganan, Raja Salman dan Ketua DPR masuk lift menuju lantai 3 Gedung Nusantara. Kemudian, disambut Ketua MPR, Ketua DPD dan Wakil Ketua DPR yang sudah menunggu di atas.
Sekira pukul 13.08 WIB, Raja Salman duduk di kursi yang telah disiapkan. Kemudian jam 13.10 WIB, acara dibuka oleh pembawa acara. Lalu, jam 13.11 WIB sambutan Ketua DPR Setya Novanto. Sekira pukul 13.2 WIB, Raja Arab Salman memberikan sambutan.
Terakhir sekira pukul 13.30 WIB, Raja Salman didampingi pimpinan DPR, Ketua MPR dan Ketua DPD melakukan foto bersama di depan meja paripurna. Setelah itu, Raja Salman langsung meninggalkan Ruang Rapat Paripurna.
"Mudah-mudahaan persiapan semuanya tuntas, dari sisi keamanan, dan kenyaman, saya lihat baik, dan saya harap lancar," kata Ketua DPR Setya Novanto di lokasi.
Berita Terkait
-
KPK Sita Rumah ASN Kemenag Senilai Rp6,5 Miliar, Diduga Hasil Jual Beli Kuota Haji
-
Mengintip Proses Pembuatan Kain Kiswah Ka'bah di Makkah
-
5 Artis Naik Haji Gratis Lewat Jalur Undangan Raja Salman
-
Pemantauan Hilal di Arab Saudi, Raja Salman: Selamat Ramadhan
-
Kemenag Mulai Bagikan Kurma dari Raja Salman, Siapa Saja Boleh Dapat
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada