Suara.com - Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud menyampaikan pidato politiknya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (2/3/2017). Raja Salman berpidato menggunakan bahasa Arab.
Lalu apakah anggota DPR mengerti apa yang disampaikan Raja Salman?
"Saya sebenarnya nggak tahu. Karena nggak pakai interpreter (penerjemah)," kata Anggota Fraksi Gerakan Indonesia Muhammad Syafii.
Namun, secara umum Anggota Komisi III DPR ini menangkap kedatangan Raja Salman ke Indonesia untuk penguatan kerja sama antar pemerintah Arab Saudi dan Indonesia, parlemen Arab Saudi dan Indonesia, serta Pemerintah Arab dengan rakyat Indonesia.
"(Kunjungan) Ini sekaligus memberikan keseimbangan, tidak hanya negara barat tapi timur tengah yang peduli dengan Indonesia. Kita terima kasih juga, Arab Saudi tidak hanya investasi hanya untuk Eropa, sekarang ke Asia, khususnya Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengatakan, dirinya paham apa yang dimaksud oleh pidato Raja Salman. Meski dia mengatakan alat penerjemahnya kurang baik untuk didengarkan.
"Saya nggak pake interpreter, Karena suaranya kresek-kresek," kata dia.
"Isi pidatonya adalah ucapkan terimakasih atas penyambutan yang ramah, dan ini kunjungan balasan presiden Joko Widodo dan hubungan kedua negara sudah lama terjalin dan sudah akrab," kata Anggota Komisi III DPR ini.
Berbeda dengan Syafi'i, Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Hendrawan Pratikno mengaku mengerti apa yang disampaikan Raja Salman. Sebab, ada penerjemah pidato Raja Salman yang dia dengar lewat alat penerjemah.
Baca Juga: Jokowi Minta Maaf, Cuma 3 Ulama Bisa Bicara di Depan Raja Salman
"Ngerti dong, Kan ada interpreter-nya," kata Hendrawan.
"Jadi intinya 47 tahun lalu tantangan yang dihadapi dunia adalah komunisme, tapi kali ini beda, tantangannya yaitu ketidakadilan radikalisme terorisme dan arogansi batas wilayah negara lain," tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Hendrawan juga memberikan apresiasi terhadap pidato Ketua DPR Setya Novanto. "Pidato Pak Nov itu juga bagus. 'Mengingkari hubungan Indonesia-Arab Saudi bagaikan mengingari matahari di siang hari'," kata Hendrawan.
Sementara itu, Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Nasir Djamil mengatakan pidato Raja Salman yang berdurasi kurang dari 5 menit, memberikan kesan yang mendalam.
"Singkat, tegas, lugas dan memberikan kesan yang mendalam," kata Anggota Komisi III DPR ini.
"Saya paham karena tadi Sekjen ada fasilitas penerjemah. Jadi apa yang disampaikan, tersampaikan," tambah Nasir.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan