Suara.com - Kepolisian Polda Metro Jaya mengaku kesulitan menetapkan pimpinan FPI, Rizieq Shihab sebagai tersangka terkait tuduhan ada logo mirip Palu Arit di rupiah terbaru pecahaan Rp100 ribu. Polisi belum punya bukti kuat.
"Misal diputer videonya. 'Apa itu pak Rizieq? Oh bukan itu mirip saya'. 'Itu bukan saya, itu mirip saya'. Jadinya kami harus buktikan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono ketika dihubungi, Senin (6/4/2017).
Selain itu, mandeknya penanganan kasus Rizieq juga karena polisi kekurangan bukti kuat. Salah satunya keterangan ahli.
"Tapi dalam gambar itu kami harus buktikan dia itu siapa. Kan perlu saksi ahli. Saksi ahli kan nggak langsung bisa datang 'saya masih di luar negeri lah, di sini lah. Saya lagi di Filipina, bulan depan'. Tunggu bulan depan, gitu loh. Jadi bukan sekarang ngomong besok datang, bukan," kata dia.
Kata Argo, kebanyakan saksi ahli yang akan dimintai keterangan berprofesi sebagai dosen yang mengajar beberapa Universitas di luar negeri. Namun, Argo enggan menyebutkan identitas para saksi ahli.
"Saksi ahli kan dia dosen, profesor. Profesor itu kan kadang-kadang ngajar di Italia, Eropa," kata Argo.
Kasus ini muncul setelah dilaporkan Jaringan Intelektual Muda Anti Fitnah dan Solidaritas Merah Putih yang diterima polisi.
Usai diperiksa pada Senin (30/1/2017) lalu. Rizieq membantah tuduhan memfitnah dan menghasut.
"Saya tidak menuduh, saya berikan semua uang kertas cetakannya dan kita buktikan. Karena itu, tadi sudah saya sampaikan kepada para penyidik di keterangan terakhir," kata dia.
Baca Juga: Rizieq Tak Ikut Acara Raja Salman di DPR, Ini Kata Fahri
Rizieq meminta pemerintah memberikan penjelasan kenapa bentuk rectoverso atau pengaman uang memilih berbentuk mirip palu arit, padahal ada jutaan alternatif bentuk.
"Kok yang dipilih adalah pilihan gambar yang bisa memberikan persepsi di tengah masyarakat mirip logo palu arit. Ini kan membahayakan," kata Rizieq.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya