Suara.com - Pihak keamanan Malaysia mengklaim telah menangkap sejumlah anggota kelompok garis keras asal Yaman pada bulan lalu karena merencanakan serangan terhadap keluarga kerajaan Arab Saudi menjelang kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud.
Seorang sumber kepolisian mengatakan, empat warga negara Yaman itu merupakan anggota kelompok gerilyawan Houthi yang tengah berperang melawan koalisi internasional pimpinan Arab Saudi selama dua tahun terakhir.
Keluarga kerajaan Arab Saudi tiba di Kuala Lumpur pada 26 Februari lalu dengan membawa 600-an delegasi untuk kunjungan selama empat hari. Saat ini, Raja Salman dan rombongan tengah berlibur di Pulau Bali, Indonesia.
Sementara, pada Selasa (7/3/2017), kepala kepolisian Malaysia mengatakan, empat warga Yaman yang ditangkap tersebut tengah merencanakan serangan teror terhadap keluarga kerajaan Arab Saudi.
"Empat warga Yaman, selain berperan memalsukan dokumen perjalanan dan terlibat dalam distribusi obat-obatan terlarang, juga merencanakan serangan terhadap keluarga kerajaan Arab saat berkunjung di Kuala Lumpur," kata Inspektur Jenderal Polisi, Khalid Abu Bakar, kepada para wartawan.
Sebelumnya polisi tidak menduga mereka merencanakan serangan teror. Mereka ditangkap di Serdang dan Cyberjaya--sebuah area dekat dengan Kuala Lumpur--karena diduga terlibat dengan kelompok gerilyawan Yaman, kata kepolisian Malaysia.
Polisi menyita sejumlah paspor internasional dari empat orang itu, bersama dengan uang senilai 270.000 ringgit atau sekitar Rp800 juta, yang diduga akan diserahkan kepada kelompok Houthi.
PBB menyatakan, bahwa Yaman kini merupakan negara dengan krisis pangan terbesar di dunia, dengan perkiraan 7,3 juta orang membutuhkan bantuan segera. Konflik di Yaman sendiri telah menewaskan lebih dari 10.000 orang.
Dalam beberapa tahun terakhir, Malaysia telah menangkap ratusan orang karena diduga terlibat dengan kelompok militan bersenjata.
Baca Juga: Tandang ke Rostov, MU Tak Diperkuat Empat Pemain Ini
Selain itu, Malaysia juga kini tengah waspada sejak sejumlah pelaku bom bunuh diri yang diduga anggota ISIS melancarkan sejumlah serangan di ibu kota Indonesia, Jakarta, pada Januari tahun lalu. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum