Suara.com - Sejumlah korban maupun ahli watis korban insiden alat berat crane jatuh di Masjidil Haram 2015, menuntut pencairan dana kompensasi ketika Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud mengunjungi Indonesia.
Mereka mengakui belum menerima dana kompensasi yang berjumlah miliaran rupiah tersebut, meski sang raja sudah menjanjikan hal tersebut dua tahun silam.
Menteri Luar Negeri Reto Masudi menegaskan, tidak lepas tangan atas tuntutan dana kompensasi bagi korban insiden yang terjadi pada 11 September 2015 itu.
"Prosesnya terus menerus ya. Prosesnya memang terlambat, karena banyak korban lain selain warga Indonesia. Tapi kami akan terus pantau,” kata Retno Masudi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/3/2017).
Ia mengatakan, Kemenlu sudah meminta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh menyampaikan tuntutan itu dalam setiap pertemuan bilateral dengan Menlu Arab Saudi.
Kemenlu Arab Saudi sendiri, kata dia, sudah menanggapi tuntutan itu melalui nota tertulis tanggal 19 Februari 2015.
“Intinya, pemerintah Arab Saudi mengutarakan verifikasi korban dari Indonesia sudah terselesaikan. Kini tinggal menunggu penerbitan cek oleh kementerian keuangan mereka,” ungkapnya.
Retno juga mengatakan, Pemerintah Arab Saudi telah membentuk tim untuk mempercepat proses pembayaran tersebut.
Baca Juga: Jokowi Ajak Sri Lanka Perangi Illegal Fishing
"Menurut informasi yang kami peroleh, pembayaran bagi korban dari seluruh negara akan dilakukan bersamaan. Namun demikian, ini terkendala oleh adanya korban dari negara lain yang terlambat menyampaikan dokumen yang diperlukan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota