Suara.com - Suap untuk menggolkan proyek pembuatan kartu tanda penduduk elektronik diduga melibatkan sejumlah tokoh ternama. Nilai suapnya fantasis. Sebab, jumlah pengembalian duit ke KPK hanya dari 14 anggota DPR dan pengusaha yang menerimanya mencapai Rp250 miliar.
Kerugian negara dari perkara tersebut mencapai sekitar Rp2,3 triliun dari nilai proyek sekitar Rp5,9 triliun.
KPK mengimbau kepada mereka yang menerima uang suap proyek tersebut segera mengembalikan ke KPK. Lembaga antikorupsi sudah mengantongi nama-nama tokoh ternama yang disebut-sebut dapat guyuran duit.
"KPK mengimbau bagi siapa saja yang menerima uang kasus e-KTP ini agar mengembalikannya ke KPK. KPK tentu akan mendasar pada bukti yang ada, terkait nama-namanya siapa, kita ikuti besok," kata juru bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2017).
KPK sangat mengapresiasi kepada mereka yang bersedia menyerahkan uang suap. Kepada mereka yang mau menyerahkan uang tersebut, KPK akan memberikan keringanan pada kasus mereka.
"Tentu saja akan ada perbedaan perlakuan dalam konteks pihak yang kooperatif apalagi mengembalikan uang, tentu akan ada keringanan, faktor-faktor yang meringankan itu pasti kita pertimbangkan, misalnya pada proses penuntutan nanti, tuntutan bisa jauh lebih rendah dari yang lain," katanya.
Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, kata Febri, tentu juga akan memberikan pertimbangan untuk meringankan kasus tokoh yang bersedia mengembalikan uang, meskipun tidak menghilangkan proses pidana.
"Hakim saya kira punya konsen dengan hal itu, kalau memang yang bersangkutan disetujui jadi justice collaborator misalnya, ada dua tersangka yang kita proses saat ini mengembalikan uang dan kemudian kooperatif mengajukan diri jadi justice collaborator, nanti kalau di pengadilan jika disetujui hakim, nanti bisa lebih ringan vonisnya," kata Febri.
Begitu juga dengan pemerintah, misalnya mereka nanti menjadi terpidana, tentu akan mendapatkan mudah mendapatkan remisi.
"Dan setelah menjadi terpidana nanti, yang bersangkutan bisa mendapatkan remisi atau potongan-potongan yang sah, yang tidak didapat oleh terpidana lain dari penegak hukum. Jadi mengembalikan uang hasil korupsi mesti tidak menghilangkan pidana menjadi faktor yang sangat meringankan," katanya.
Dari 14 orang mengembalikan, dua di antaranya adalah mantan Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Sugiharto dan mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Irman.
Berita Terkait
- 
            
              Santai Digugat Buronan e-KTP, KPK Pede Hakim Bakal Acuhkan Praperadilan Paulus Tannos, Mengapa?
 - 
            
              Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Digugat! Cacat Hukum? Ini Kata Penggugat
 - 
            
              Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
 - 
            
              Terpopuler: Anak Setya Novanto Menikah, Gaji Pensiunan PNS Bakal Naik Oktober 2025?
 - 
            
              Biodata dan Agama Rheza Herwindo, Anak Setya Novanto yang Nikahi Kerenina Sunny
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Wajah Lesu Gubernur Riau Abdul Wahid Tiba di KPK Usai Terjaring OTT
 - 
            
              Budi Arie Dicap Tukang Ngibul soal Kepanjangan Projo, PDIP: Pasti Contohkan Panutannya Jokowi
 - 
            
              Ini Instruksi Prabowo untuk PT KAI: Mulai dari KRL hingga Kereta Khusus Petani dan Pedagang
 - 
            
              PKB Buka Suara soal Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK, Begini Katanya
 - 
            
              Penumpang Tewas, Polisi Buru Sopir Ojol yang Kabur usai Tabrakan di Depan DPR, Ini Identitasnya!
 - 
            
              BMKG Prakirakan Hujan Lebat di Sumatera dan Kalimantan, Jawa Waspada Bencana
 - 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana