Ilustrasi garis polisi [suara.com/Nur Habibie]
Iwan, pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, menjadi korban pengeroyokan di Kali Anyar 6, Kelurahan Kali Anyar RT 11, RW 3, Tambora, Jakarta Barat, Senin (13/3/2017) malam.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tambora Komisaris Antonius mengonfirmasi terjadinya peristiwa itu. Salah satu pelaku bernama Idham Topan. Antonius mengatakan kasus tersebut sekarang sedang ditangani polisi.
Menurut informasi, kasus semalam merupakan puncak ketegangan. Sebab, sebelumnya mereka sudah terlibat aksi saling ejek.
"Kalau pada saat itu ada ejek-ejekan. Ya namanya beda pendukung kan ya mungkin dikatain kafir atau apalah," kata Antonius.
Semalam, usai minum bersama beberapa kawan, Iwan berjalan melewati rumah salah satu pelaku sambil berteriak "hidup Ahok."
Mendengar teriakan tersebut, orangtua salah satu pelaku kaget dan memaki Iwan.
Rupanya, Iwan tak terima dan dia membalas. Terjadilah cekcok mulut. Idham Topan dan dua rekannya, Ruby Pegi Prima dan Angga, langsung menghampiri Iwan. Terjadilah pengeroyokan.
"Didengar pelaku Idham Topan anak ibu Zaenab. Kemudian Idam Topan mengejar korban dan bersama dengan Ruby Pegi dan Angga yang berada di lokasi bersama sama memukuli korban," kata dia.
Melihat adanya keributan, sejumlah warga berusaha melerai. Warga mengamankan dan memisahkan mereka.
Tapi, ternyata pelaku masih emosi. Lalu, mereka kembali mendatangi korban.
"Namun para pelaku masih belum puas dan selanjutnya mencari korban. Pada jam 23.15 WIB, para pelaku menemukan korban di RT 9, RW 11 dan memukuli kembali hingga korban luka," kata Antonius.
Kasus ini kemudian ke kantor Polsek Tambora.
Iwan mengalami luka-luka dan dia dilarikan ke Rumah Sakit Tarakan.
Dari tiga pelaku, polisi baru mengamankan Ruby Pegi Prima.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tambora Komisaris Antonius mengonfirmasi terjadinya peristiwa itu. Salah satu pelaku bernama Idham Topan. Antonius mengatakan kasus tersebut sekarang sedang ditangani polisi.
Menurut informasi, kasus semalam merupakan puncak ketegangan. Sebab, sebelumnya mereka sudah terlibat aksi saling ejek.
"Kalau pada saat itu ada ejek-ejekan. Ya namanya beda pendukung kan ya mungkin dikatain kafir atau apalah," kata Antonius.
Semalam, usai minum bersama beberapa kawan, Iwan berjalan melewati rumah salah satu pelaku sambil berteriak "hidup Ahok."
Mendengar teriakan tersebut, orangtua salah satu pelaku kaget dan memaki Iwan.
Rupanya, Iwan tak terima dan dia membalas. Terjadilah cekcok mulut. Idham Topan dan dua rekannya, Ruby Pegi Prima dan Angga, langsung menghampiri Iwan. Terjadilah pengeroyokan.
"Didengar pelaku Idham Topan anak ibu Zaenab. Kemudian Idam Topan mengejar korban dan bersama dengan Ruby Pegi dan Angga yang berada di lokasi bersama sama memukuli korban," kata dia.
Melihat adanya keributan, sejumlah warga berusaha melerai. Warga mengamankan dan memisahkan mereka.
Tapi, ternyata pelaku masih emosi. Lalu, mereka kembali mendatangi korban.
"Namun para pelaku masih belum puas dan selanjutnya mencari korban. Pada jam 23.15 WIB, para pelaku menemukan korban di RT 9, RW 11 dan memukuli kembali hingga korban luka," kata Antonius.
Kasus ini kemudian ke kantor Polsek Tambora.
Iwan mengalami luka-luka dan dia dilarikan ke Rumah Sakit Tarakan.
Dari tiga pelaku, polisi baru mengamankan Ruby Pegi Prima.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta