Suara.com - Pemerintah Indonesia menanggapi serius kerusakan terumbu karang akibat kapal pesiar Inggris, MV Caledonian Sky, di Raja Ampat. Raja Ampat merupakan kawasan konservasi laut yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Untuk mencegah hal serupa, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman berharap agar setiap pelabuhan di Kawasan Konservasi di Indonesia menyiapkan jasa pelayaran (Pilotage) dan jasa pemandu (Guide).
“Terkait kerusakan terumbu karang, setiap pelabuhan di lokasi Kawasan Konservasi Laut di Indonesia perlu menyiapkan Pilotage untuk navigasi serta jasa Guide untuk wisatawan atau peneliti,” kata Asisten Deputi Sumber Daya Hayati, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Andri Wahyono, Kamis (16/3/2017).
Pilotage dan Guide bertujuan untuk pengamanan dan keselamatan di kawasan Raja Ampat dan kawasan lain yang merupakan konservasi perairan laut. Dalam hal ini, merupakan peran penting Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP )sebagai kementerian teknis selaku pemerintah pusat yang bertugas dalam pengelolaan kawasan konservasi tersebut.
"KKP harus serius menempatkan sejumlah petugas, terutama dalam kawasan konservasi ini, perlu "navigation pilotage" atau petugas lapangan khusus, seperti di kompleks the Great Barrier Reef Australia yang sudah ditetapkan 3 blok PSSAs dengan zonasi dan program pilotage dan rencana aksi yang jelas dan terukur, untuk mengoptimalkan fungsi kawasan konservasi laut,” jelasnya.
Selain Pilotage dan Guide, perlu adanya pembagian zonasi, site plan, management plan, pemasangan rambu-rambu navigasi, serta papan-papan nama lokasi atau peringatan.
Hal itu bertujuan untuk menjamin berfungsinya kawasan konservasi perairan laut tersebut bagi perlindungan, pelestarian, pemanfaatan, keadilan dalam pembagian manfaat serta terjaminnya keselamatan dan keamanan.
"Untuk kawasan konservasi laut tertentu dapat diusulkan penetapannya sebagai Particularly Sensitive Sea Areas (PSSAs) kepada IMO, seperti yang saat ini sedang dikoordinasikan penyusunan dan submission dokumennya ke IMO oleh Kemenhub untuk kawasan Gili Trawangan dan NTB,” ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Tak Ingin Ganti Rugi Kerusakan Raja Ampat Dibayar Murah
Tag
Berita Terkait
-
Indonesia Tak Ingin Ganti Rugi Kerusakan Raja Ampat Dibayar Murah
-
Luhut Kirim Tim Selidiki Rusaknya Terumbu Karang Raja Ampat
-
DPR Heran Kapal Pesiar Bisa Terabas Terumbu Karang Raja Ampat
-
Terumbu Karang Raja Ampat Rusak, Menhub Salahkan Kapal Inggris
-
Terumbu Karang Raja Ampat Rusak, Ini Pandangan Pimpinan DPR
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG