Ilustrasi gantung diri (Shutterstock)
Seorang suami bernama Pahinggar Indrawan bunuh diri dan detik-detik aksinya direkam sendiri lewat video Facebook live. Video aksi warga Jalan Kemenyan, nomor 5, RT 8, RW 5, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, sempat viral di media sosial sebelum ditutup oleh Facebook.
Mengapa suami Dina Febriyanti itu mengakhiri hidup dengan cara demikian?
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Purwanta menduga karena Pahinggar sudah tak kuat menghadapi masalah yang terjadi di keluarganya. Terakhir, sebelum memutuskan gantung diri, dia cekcok dengan istri.
"Kayaknya gini ya, itu kan hanya sekedar masalah problem, ada problem keluarga, problem ekonomi dan sebagainya. Karena akhir itu kan korban memang kesulitan ekonomi," kata Purwanta kepada Suara.com, Minggu (19/3/2017).
Belum lama ini, kata Purwanta, pasangan suami istri tersebut kehilangan anaknya yang baru berusia lima tahun. Bocah tersebut meninggal dunia.
"Anaknya lima, satu meninggal. Mungkin ada problem dari keluarga dan tidak bisa me-manage komunikasi dengan keluarga," kata dia.
Pahinggar yang bekerja sebagai supir taksi berbasis online sering terlibat keributan dengan istri. Sampai akhirnya Jumat (17/3/2017) pagi.
Keributan pagi itu sampai dilerai Ketua RT M Sidik.
"Tetapi pagi itu dia berantem dengan keluarganya terus begitu langsung istrinya pergi. Mungkin dia anggap perginya itu seterusnya. Akhirnya dia bunuh diri," kata Purwanta.
Video aksi Pahinggar gantung diri berdurasi 1 jam 46 menit. Di salah satu bagian, dia mengucapkan pesan-pesan terakhir untuk Dina.
"Halo nama gua Indra, gua punya istri nama Dina Febriyanti yang notabenenya 17 tahun sudah gua nikahin. Gua cinta mati sama dia, yang nggak tahu kenapa emang bukan jodohnya sekarang. jadi sekarang dia pergi nggak tahu kemana, ninggalin gua sama anak-anak. susah juga sih ngejelasinnya gua. Sekarang gua nggak tahu apa, gua bimbang. Ya kita lihat saja, gua berani apa nggak. kalau pun gua berani melakukan hal yang sebenarnya gua nggak berani, kita lihat saja. Mungkin gua akan siarin secara langsung, atau buat kenang-kenangan istri gua," kata Pahinggar sebelum gantung diri.
Mengapa suami Dina Febriyanti itu mengakhiri hidup dengan cara demikian?
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Purwanta menduga karena Pahinggar sudah tak kuat menghadapi masalah yang terjadi di keluarganya. Terakhir, sebelum memutuskan gantung diri, dia cekcok dengan istri.
"Kayaknya gini ya, itu kan hanya sekedar masalah problem, ada problem keluarga, problem ekonomi dan sebagainya. Karena akhir itu kan korban memang kesulitan ekonomi," kata Purwanta kepada Suara.com, Minggu (19/3/2017).
Belum lama ini, kata Purwanta, pasangan suami istri tersebut kehilangan anaknya yang baru berusia lima tahun. Bocah tersebut meninggal dunia.
"Anaknya lima, satu meninggal. Mungkin ada problem dari keluarga dan tidak bisa me-manage komunikasi dengan keluarga," kata dia.
Pahinggar yang bekerja sebagai supir taksi berbasis online sering terlibat keributan dengan istri. Sampai akhirnya Jumat (17/3/2017) pagi.
Keributan pagi itu sampai dilerai Ketua RT M Sidik.
"Tetapi pagi itu dia berantem dengan keluarganya terus begitu langsung istrinya pergi. Mungkin dia anggap perginya itu seterusnya. Akhirnya dia bunuh diri," kata Purwanta.
Video aksi Pahinggar gantung diri berdurasi 1 jam 46 menit. Di salah satu bagian, dia mengucapkan pesan-pesan terakhir untuk Dina.
"Halo nama gua Indra, gua punya istri nama Dina Febriyanti yang notabenenya 17 tahun sudah gua nikahin. Gua cinta mati sama dia, yang nggak tahu kenapa emang bukan jodohnya sekarang. jadi sekarang dia pergi nggak tahu kemana, ninggalin gua sama anak-anak. susah juga sih ngejelasinnya gua. Sekarang gua nggak tahu apa, gua bimbang. Ya kita lihat saja, gua berani apa nggak. kalau pun gua berani melakukan hal yang sebenarnya gua nggak berani, kita lihat saja. Mungkin gua akan siarin secara langsung, atau buat kenang-kenangan istri gua," kata Pahinggar sebelum gantung diri.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Siswi 13 Tahun Tewas Gantung Diri di Cipayung, Polisi Dalami Dugaan Bullying
-
Surat Wasiat Pilu Ungkap Penyebab Ibu di Bandung Nekat Gantung Diri dan Racuni Dua Anaknya
-
6 Fakta Penting Dosen UNM Ditemukan Gantung Diri di Kampus Poltekkes Makassar
-
Tewas Gantung Diri di Rumah Kosong, Pria di Palmerah Diduga Nekat Akhiri Hidup Gegara Cinta Segitiga
-
Tak Mampu Kembalikan Uang Setoran Kantor Rp40 Juta, AS Akhiri Hidup Gantung Diri di Kamar Mandi Mertua
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bahlil 'Dihujat' di Medsos, Waketum Golkar Idrus Marham: Paradoks Demokrasi
-
Ponsel Menkeu Purbaya Kalah Jauh dari Anak Buahnya: Handphone Lu Bagus Nih
-
Nadiem Makarim Tersandung Skandal Laptop Chromebook, Begini Proses Pengadaan Barang Versi LKPP
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Viral Pencurian Brutal di Lampu Merah Tanjung Priok, Sopir Pasrah Pilih Tak Keluar Truk
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
Hadirkan Cahaya Bagi Warga Sabang Aceh, Ubah Gelap Jadi Harapan Baru: Kiprah PLN Peringati HLN ke-80
-
Cuaca Ekstrem dan Suhu Panas Landa Indonesia, Waspada di Tiga Provinsi Siaga
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN
-
Heboh Emak-Emak di Sambas Diduga Nistakan Agama, Polres dan MUI Turun Tangan