Penumpang lift jatuh di Mal Blok M Square. Salah satu lift di mal itu terjatuh dari lantai 7 hingga lantai dasar (basement), Jumat (17/3/2017). [Suara.com/Dian Rosmala]
Sepuluh dari 25 korban lift melorot di pusat perbelanjaan Blok M Square, Jakarta Selatan, sudah boleh pulang dari Rumah Sakit Pusat Pertamina. Kondisi mereka sudah jauh lebih baik.
"Itu tinggal 15 orang yang masih di situ (RSPP), yang 10 sudah pulang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Purwanta, Minggu (19/3/2017).
Lift melorot karena diisi 25 orang sekaligus, padahal seharusnya maksimal 15 orang. Purwanta mengatakan umumnya korban menderita patah tulang.
"Jadi, korban ini kan kaget, ada yang kakinya patah tulang, tapi tak terlalu parah, yang paling berat mengembalikan traumatiknya itu," katanya.
Saat ini, petugas tengah memulihkan trauma mereka. Purwanta mengatakan semua biaya perawatan korban ditanggung oleh Blok M Square.
"Korban dioptimalkan, diberi pertolongan termasuk penyelesaian secara psikologisnya, trauma healing ya. Rekan pengelola juga sudah bantu urusi itu," kata dia.
Saat ini, polisi tengah menyelidiki penyebab kasus tersebut, apakah ada unsur kelalaian atau tidak.
Setelah melihat tempat kejadian perkara kasus lift melorot, pelaksana tugas gubernur Jakarta Sumarsono menjenguk korban yang sebagian masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina sekitar jam 19.00 WIB, Jumat itu.
"Ini musibah. Kami semua cukup prihatin. Jadi yang namanya musibah tidak bisa ditolak, kan," kata Sumarsono di RSPP.
Sumarsono memastikan kejadian akibat lift kelebihan kapasitas.
"Seharusnya diisi 15 orang. Tapi ini diisi lebih banyak daripada itu. 25 orang ya," tutur Sumarsono.
Sumarsono membantah informasi yang menyebutkan lift tersebut anjlok karena ada kawat seling baja yang putus.
"Tapi karena melorot. Kalau kawat putus berarti kurang pengawasan atau kurang pemeliharaan. Kalau melorot itu karena kelebihan kapasitas," ujar Sumasono.
Sumarsono mengatakan sebelum pintu lift menutup, satpam mal sudah mengingatkan bahwa orang yang masuk lift kebanyakan. Tapi, mereka tidak mau mendengar peringatan tersebut.
"Saat satpam meminta mereka untuk keluar karena warning sudah bunyi, tapi tidak ada satupun yang mau keluar. Diskusi kepanjangan akhirnya melorot dari lantai 7, 6, 5, 4 dan seterusnya," kata Sumarsono.
"Itu tinggal 15 orang yang masih di situ (RSPP), yang 10 sudah pulang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Purwanta, Minggu (19/3/2017).
Lift melorot karena diisi 25 orang sekaligus, padahal seharusnya maksimal 15 orang. Purwanta mengatakan umumnya korban menderita patah tulang.
"Jadi, korban ini kan kaget, ada yang kakinya patah tulang, tapi tak terlalu parah, yang paling berat mengembalikan traumatiknya itu," katanya.
Saat ini, petugas tengah memulihkan trauma mereka. Purwanta mengatakan semua biaya perawatan korban ditanggung oleh Blok M Square.
"Korban dioptimalkan, diberi pertolongan termasuk penyelesaian secara psikologisnya, trauma healing ya. Rekan pengelola juga sudah bantu urusi itu," kata dia.
Saat ini, polisi tengah menyelidiki penyebab kasus tersebut, apakah ada unsur kelalaian atau tidak.
Setelah melihat tempat kejadian perkara kasus lift melorot, pelaksana tugas gubernur Jakarta Sumarsono menjenguk korban yang sebagian masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina sekitar jam 19.00 WIB, Jumat itu.
"Ini musibah. Kami semua cukup prihatin. Jadi yang namanya musibah tidak bisa ditolak, kan," kata Sumarsono di RSPP.
Sumarsono memastikan kejadian akibat lift kelebihan kapasitas.
"Seharusnya diisi 15 orang. Tapi ini diisi lebih banyak daripada itu. 25 orang ya," tutur Sumarsono.
Sumarsono membantah informasi yang menyebutkan lift tersebut anjlok karena ada kawat seling baja yang putus.
"Tapi karena melorot. Kalau kawat putus berarti kurang pengawasan atau kurang pemeliharaan. Kalau melorot itu karena kelebihan kapasitas," ujar Sumasono.
Sumarsono mengatakan sebelum pintu lift menutup, satpam mal sudah mengingatkan bahwa orang yang masuk lift kebanyakan. Tapi, mereka tidak mau mendengar peringatan tersebut.
"Saat satpam meminta mereka untuk keluar karena warning sudah bunyi, tapi tidak ada satupun yang mau keluar. Diskusi kepanjangan akhirnya melorot dari lantai 7, 6, 5, 4 dan seterusnya," kata Sumarsono.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Blok M Square Kebakaran, Petugas Damkar Jelaskan Situasi Terkini
-
Rooftop Blok M Square Kebakaran Diduga Gegara Korsleting Listrik, Ada Korban?
-
Polisi Dalami Identitas Pelaku Penipuan Modus QRIS Berkedok Renovasi Masjid di Jaksel
-
Pasang Stiker QRIS Palsu di Kotak Amal Masjid Nurul Iman, Ini Inisial Pelaku Bertubuh Tambun
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal