Suara.com - Media dihebohkan dengan berita seorang ayah bunuh diri dan disiarkan secara langsung di akun Facebook miliknya. Pahinggar Indrawan, lelaki berusia 50 tahun warga Jalan Kemenyan, No. 5, Ciganjur, Jakarta Selatan ini memilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri pada Jumat (17/32017) lalu.
Psikolog Klinis Dewasa dari Klinik Psikologi Pelangi, Irene Raflesia S. Psi., M. Psi. mengatakan kematian bukan lah hal yang dicari oleh pelaku bunuh diri, melainkan cara untuk mengakhiri penderitaan fisik maupun emosional.
"Dalam keadaan ini, bunuh diri dipandang sebagai satu-satunya jalan keluar ketika segala upaya yang dilakukan menemukan jalan buntu," ujar Irene kepada suara.com.
Terkait pilihan Pahinggar menyiarkan aksi bunuh dirinya secara langsung di media sosial, menurut Irene, hal ini adalah bagian dari naluri dasar manusia yaitu berinteraksi dengan orang lain secara nyata maupun virtual.
"Manusia tetap butuh merasa terhubung dan memiliki hubungan yang bermakna dengan orang lain. Terlepas dari apakah ia memiliki gangguan atau tidak, setiap orang tentu berharap dapat dipahami orang lain," lanjutnya.
Dari catatan Irene, 2017 ini sudah terjadi tiga kali kasus bunuh diri yang disiarkan langsung di medsos di Amerika Serikat. Anehnya, dalam setiap kasus yang terjadi, hampir selalu ditemukan ada orang lain yang mendukung aksi percobaan bunuh diri melalui kolom komentar yang tersedia.
"Meski bunuh diri bukanlah hal yang baru, menyiarkan tindakan bunuh diri secara langsung menimbulkan dampak yang buruk pada keluarga, remaja yang menonton, komunitas dan siapa pun yang memiliki pikiran untuk bunuh diri," lanjut Irene.
Dipaparkan Irene lagi, tindakan bunuh diri yang disiarkan secara langsung dapat membuat individu yang rentan melakukan bunuh diri akan mempertimbangkan untuk melakukan percobaan sendiri.
Irene sendiri mengutip pandangan Katherine Ramland, seorang profesor psikologi forensik dari DeSales University Pennylvania yang mengatakan bahwa orang yang menyaksikan tindakan bunuh diri cenderung tidak menolong karena percaya akan ada orang lain yang akan menolong.
Baca Juga: Rumah Anies Didatangi FBR, Apa yang Mereka Sampaikan?
"Cara terbaik yang mungkin dapat dilakukan ketika kita menghadapi situasi ini adalah menentukan lokasi individu, melaporkan kepada situs penyedia media sosial untuk mendeteksi lokasi, menghubungi polisi setempat, menghindari pemberian komentar negatif dan mengajak individu untuk terlibat dalam komunikasi selagi menunggu pertolongan tiba," jelas psikolog lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Indra Pahinggar menyiarkan secara langsung aksinya di akun Facebook. Sebelum menyudahi hidupnya, dia mengaku sedang mengalami masalah rumah tangga yang membuat istrinya kabur meninggalkan Indra dan membawa anak-anaknya. Alasan ini diduga alasan utama Indra melakukan aksi nekatnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
Terkini
-
Geger! Buaya Besar Muncul di Sawah Warga Bantargebang, Damkar Sampai Turun Tangan
-
Nadiem Makarim Masih Sakit, Sidang Pembacaan Dakwaan Ditunda Lagi
-
Gempa M 4,0 Guncang Bima, Getaran Terasa Seperti Truk Melintas
-
Tangannya Patah, Kesaksian Warga Soal Korban Terbaru Lubang 'Maut' di Jalan Raya Parung
-
Papua Bukan Ruang Kosong: Aksi Damai Desak Tinjau Proyek Tebu Merauke
-
Mendagri Tito Tinjau Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir Longsor
-
Hotel dan Mal Jakarta Siap-Siap Kena Geruduk Satpol PP Kalau Nekat Pesta Kembang Api
-
Proyek Jembatan Malaysia-Indonesia via Dumai, Melaka Dikabarkan Siap Uji Kelayakan
-
Kejagung Ungkap Kondisi Nadiem Makarim Usai Jalani Operasi
-
Survei Kemenag: Indeks Kerukunan Umat Beragama 2025 Capai 77,89, Tertinggi dalam 11 Tahun