Suara.com - Pelaksana Tugas Gubenur DKI Jakarta, Sumarsono menyayangkan aksi bunuh diri yang dilakukan Pahinggar Indrawan yang disiarkan secara langsung lewat aplikasi Facebook Live pada, Jumat (17/3/2017) lalu.
Lelaki 35 tahun itu nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di rumahnya, Jalan Kemenyan, nomor 5, RT 8, RW 5, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Secara etis, harusnya hal itu suatu yang tidak pantas dilakukan. Tapi, kan kebebesan informasi tidak bisa dipungkiri terjadi di Indonesia," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/3/2017).
"Walau demikian, hanya etika saja yang kemudian membuat kita harus mengerem apakah itu layak atau tidak layak," Sumarsono menambahkan.
Direktur jendral otonomi daerah Kemendagri ini melanjutkan, khawatir apabila rekaman video tersebut disaksikan oleh anak kecil. Jika itu terjadi, ia yakin psikologis anak akan terganggu.
"Karena takut yang buka anak kecil, lalu traumatik, psikologisnya itu berefek. Saya khawatir nanti psikologisnya membahayakan anak-anak dari pertumbuhan dan perkembangannya," kata pejabat eselon satu yang akrab disapa Soni ini.
Sebelumnya, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol. Purwanta, menduga aksi itu dilakukan karena Pahinggar sudah tak kuat menghadapi masalah yang terjadi di keluarganya.
Terakhir, sebelum memutuskan gantung diri, dia diketahui terlibat cekcok dengan istrinya yang bernama Dina Febriyanti.
"Kayaknya gini ya, itu kan hanya sekedar problem, ada problem keluarga, problem ekonomi dan sebagainya. Karena akhir-akhir itu kan korban memang kesulitan ekonomi," kata Purwanta kepada Suara.com, Minggu (19/3/2017).
Baca Juga: Penyintas Minta Pemerintah Lindungi Kuburan Massal Tragedi 65-66
Belum lama ini, kata Purwanta, pasangan suami istri tersebut kehilangan anaknya yang baru berusia lima tahun. Bocah tersebut meninggal dunia.
"Anaknya lima, satu meninggal. Mungkin ada problem dari keluarga dan tidak bisa me-manage komunikasi dengan keluarga," kata dia.
Pahinggar yang bekerja sebagai supir taksi berbasis online diketahui para tetangga sering terlibat keributan dengan istri. Keributan pagi itu sampai dilerai Ketua RT M Sidik.
"Tetapi pagi itu dia berantem dengan keluarganya terus begitu langsung istrinya pergi. Mungkin dia anggap perginya itu seterusnya. Akhirnya dia bunuh diri," kata Purwanta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!
-
Prabowo Bicara Budaya 'Kuyu-kuyu' Pemimpin, Minta Masyarakat Hormati Jokowi: Jangan Dihujat!