Ibu rumah tangga demonstrasi tolak Djarot Saiful Hidayat di acara pengajian majelis taklim An Nisaa di Jalan Kramat Lontar, nomor H 95, RT 7, RW 7, Senen, Jakarta Pusat [suara.com/Bowo Raharjo]
Mengapa belasan ibu rumah tangga demonstrasi menolak kedatangan calon wakil gubernur Jakarta petahana Djarot Saiful Hidayat di acara pengajian majelis taklim An Nisaa di Jalan Kramat Lontar, nomor H 95, RT 7, RW 7, Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017), sekitar pukul 14.30 WIB?
"Kami nggak setuju dia (Djarot) ke sini. Pengajian itu nggak boleh ada kampanye. Saya tahu selama ini ada bagi-bagi sembako dan lain-lain, nanti saya buktikan. Kedoknya pengajian, dan yang datang (acara pengajian) itu bukan warga sini," ujar seorang ibu di lokasi.
Ketika aksi, ibu-ibu tersebut juga membawa alat peraga, di antaranya spanduk bertuliskan "kami warga kelurahan lontar menolak kedatangan paslon 2 atau penista agama".
Djarot maju ke pilkada Jakarta periode 2017-2022 bersama Basuki Tjahaja Purnama. Ahok kini berstatus terdakwa perkara dugaan penistaan agama. Mereka menghadapi pasangan Anies Baswedan-Sandiaga uno.
"Semua pasti berhubungan dengan itu (kasus Al Maidah). Dan tadi ada saja yang bilang ke saya dibagi sembako dan lain-lain kalau datang," katanya.
Bagi ibu-ibu tersebut, pokoknya Ahok bersalah dan tidak bisa menjadi pemimpin Jakarta.
"Coba deh kitab kamu punya agama dihina, dinistakan kamu mau? Pasti kita nggak mau. Kalau kalian mau silakan, kalau saya nggak mau Al Quran, kitab saya, Allah saya dihina. Itu saja dan saya menolak," katanya menambahkan.
Ibu tersebut mengaku pendukung Anies-Sandiaga. Ketika ditanya, apakah jika Anies-Sandiaga juga mengikuti acara pengajian di sana juga akan ditolak, menjawab begini:
"Ya tergantung. Memang sih saya milih (Anies-Sandiaga), ya, tapi kalau memang dia melakukan black campaign seperti itu ya pasti saya juga nggak mau," katanya.
Djarot tetap tenang menghadapi aksi penolakan. Dia mengimbau pendukung tetap tenang dan tidak usah menanggapi mereka.
"Kami nggak setuju dia (Djarot) ke sini. Pengajian itu nggak boleh ada kampanye. Saya tahu selama ini ada bagi-bagi sembako dan lain-lain, nanti saya buktikan. Kedoknya pengajian, dan yang datang (acara pengajian) itu bukan warga sini," ujar seorang ibu di lokasi.
Ketika aksi, ibu-ibu tersebut juga membawa alat peraga, di antaranya spanduk bertuliskan "kami warga kelurahan lontar menolak kedatangan paslon 2 atau penista agama".
Djarot maju ke pilkada Jakarta periode 2017-2022 bersama Basuki Tjahaja Purnama. Ahok kini berstatus terdakwa perkara dugaan penistaan agama. Mereka menghadapi pasangan Anies Baswedan-Sandiaga uno.
"Semua pasti berhubungan dengan itu (kasus Al Maidah). Dan tadi ada saja yang bilang ke saya dibagi sembako dan lain-lain kalau datang," katanya.
Bagi ibu-ibu tersebut, pokoknya Ahok bersalah dan tidak bisa menjadi pemimpin Jakarta.
"Coba deh kitab kamu punya agama dihina, dinistakan kamu mau? Pasti kita nggak mau. Kalau kalian mau silakan, kalau saya nggak mau Al Quran, kitab saya, Allah saya dihina. Itu saja dan saya menolak," katanya menambahkan.
Ibu tersebut mengaku pendukung Anies-Sandiaga. Ketika ditanya, apakah jika Anies-Sandiaga juga mengikuti acara pengajian di sana juga akan ditolak, menjawab begini:
"Ya tergantung. Memang sih saya milih (Anies-Sandiaga), ya, tapi kalau memang dia melakukan black campaign seperti itu ya pasti saya juga nggak mau," katanya.
Djarot tetap tenang menghadapi aksi penolakan. Dia mengimbau pendukung tetap tenang dan tidak usah menanggapi mereka.
Komentar
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Djarot 'Ngamuk': Korupsi Segede Gajah Lewat, Kenapa Hasto dan Tom Lembong yang Cuma 'Kutu' Dihajar?
-
Jokowi Disebut Punya Kans Pimpin PSI, Djarot PDIP: Kita Nggak Ngurus, Kan Sudah Dipecat
-
Djarot di Pembekalan Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP: Anda Tidak akan Jadi Tanpa Partai Politik
-
Jelang Kongres, Djarot: Sebagian Besar Kader Menghendaki Ketua Umum PDIP Tetap Ibu Mega
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur