Suara.com - Nama Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah disebut-sebut dalam sidang perkara dugaan suap penghapusan pajak PT. Eka Prima Ekspor Indonesia dengan terdakwa Rajamohanan Nair di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (20/3/2017). Dalam sidang tersebut, Kasubdit Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Handang Soekarno dihadirkan sebagai saksi.
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Boyamin Saiman meminta KPK menjelaskan posisi Fadli Zon dan Fahri Hamzah seterang-terangnya.
"Harus dibuka sejelas-jelasnya, seterang - terangnya. Apalagi jika ada unsur kurang atau tidak mau bayar pajak," kata Boyamin, Selasa (21/3/2017).
Selain nama Fadli dan Fahri, dalam nama artis Syahrini dan pengacara Eggi Sudjana juga disebut-sebut jaksa KPK. Ketika itu, jaksa bertanya kepada Handang terkait munculnya nama-nama tersebut dalam dokumen yang disita KPK.
Jaksa menunjukkan barang bukti berupa dokumen dan percakapan melalui aplikasi WhatsApp antara Handang dan ajudan Dirjen Pajak Andreas Setiawan.
"Tujuan jaksa menunjukkan itu, ada dugaan wajib pajak yang ditangani oleh Handang, melakukan tindak pidana perpajakan sehingga dilakukan investigasi bukti permulaan," kata jaksa, Senin (20/3/2017).
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Lucius Karus menduga Fadli dan Fahri memiliki relasi yang khusus. Relasi itu, kata Lucius, bisa berupa relasi profesional, bisa juga relasi pertemanan.
"Di dalam relasi itu ada komunikasi yang mendekatkan jarak.Dan karena berhubungan dengan orang yang sedang tersangkut suap pajak, maka potensi kedekatan keduanya dengan kasus pun mendapatkan peluang," katanya.
Menurut Lucius kasus ini bisa berdampak pada citra DPR. Apalagi muncul setelah KPK membongkar kasus dugaan suap proyek pembuatan e-KTP.
"Khusus terkait penyebutan nama Fahri dan Fadli yang merupakan wakil pimpinan DPR, tentu saja berdampak pada citra lembaga DPR," kata Lucius.
Tapi, Lucius meminta publik tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah.
"Walau demikian respons yang muncul di publik atas kemunculan nama keduanya di ruang pengadilan memang tak bisa dicegah. Dalam sebuah persidangan pengadilan, penyebutan nama atau barang biasanya karena ada keterkaitan dengan terdakwa, saksi ataupun kasus yang terjadi," katanya.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan tentu akan menindaklanjuti informasi yang diungkapkan jaksa.
"Saat ini tentu kami dalami info yang ada baik dalam penyidikan atau persidangan. Hal itu kami harapkan punya hal penting apalagi HS dalam waktu dekat dilimpahkan ke pengadilan," kata Febri.
Berita Terkait
-
Heboh Video Prabowo, Fadli Zon Kritik Jokowi Diungkit Lagi: Bioskop Bukan buat Nonton Iklan Politik!
-
Fadli Zon Curiga Capaian Pemerintah di Iklan Bioskop Hoaks, Tapi Itu Dulu, Netizen: Coba Tanya Lagi
-
Warisan Abadi Bing Slamet: Pemerintah Tetapkan 27 September Sebagai Hari Komedi Nasional
-
Fadli Zon Digugat ke Pengadilan, Korban Pemerkosaan 1998 Titipkan Pesan Mendalam!
-
Penyangkalan Pemerkosaan Massal 1998 Berbuntut Panjang, Fadli Zon Digugat ke Pengadilan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Sempat Dikira Hilang Usai Demo Ricuh, Eko Purnomo Ternyata Cari Nafkah Jadi Nelayan di Kalteng
-
Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
-
Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
-
Usai Kunjungan Gibran, Kemendagri Janji Perbaiki Program Kesehatan dan Pendidikan di Papua!
-
Mengapa Tutut Soeharto Gugat Menteri Keuangan Purbaya ke PTUN?
-
DPR Dukung Aturan Satu Warga Satu Akun Medsos, Legislator PKS: Bisa Cegah Kriminal
-
Kepsek Dicopot Gegara Anak Walikota Prabumulih? Klarifikasi Malah Bikin Warga Meradang!
-
Kekayaan Tutut Soeharto yang Gugat Menteri Keuangan Purbaya
-
Ratusan Siswa di Banggai Kepulauan Keracunan Usai Santap MBG
-
DPR Enggan Ambil Pusing Pigai Ganti Istilah Aktivis Hilang: Terpenting Kembalikan ke Keluarganya