Calon Gubernur Petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok) beserta istrinya Veronica dan putra sulungnya Nicolas memberikan hak suara di TPS 54, Kompleks Pantai Indah Mutiara, Penjaringan, Jakarta, Rabu (15/2).
Tim sukses Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat mempertanyakan penilaian Panitia Pengawas Pemilihan Umum Jakarta Timur yang menyebutkan kegiatan Partai Nasional Demokrat yang dihadiri istri Ahok, Veronica Tan, di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, pada Kamis (16/3/2017), diduga melanggar aturan karena menggunakan fasilitas milik pemerintah.
"Yang dikatakan fasilitas pemerintah itu apa? (Posyandu). Posyandu kok fasilitas pemerintah? mana ada? tempatnya itu yang didatangi, kan, kantor RW, bukan fasilitas pemerintah. Jadi jangan lebay gitu," ujar juru bicara timses Ahok-Djarot, Bestari Barus, Selasa (22/3/2017).
Lantas, politisi Partai Nasdem menyarankan panwaslu untuk mengurusi kasus spanduk berisi propaganda tolak menyalatkan jenazah pendukung Ahok yang dipasang di sebagian tempat masjid.
"Mendingan panwaslu mengurusi masjid-masjid yang dipolitisasi kemudian ada spanduk tendensius, itu dong kerjanya. Sekarang Bu Veronica melanggar apa? Emang dia siapa? Apa dia calon? Makanya panwaslu jangan lebay gitu lho," kata Bestari.
Mengenai pemakaian atribut kotak-kota khas Ahok-Djarot yang dipakai warga di acara tersebut, kata Bestari, juga bukan merupakan pelanggaran. Dia kemudian membandingkan dengan kasus pemakaian seragam khas kandidat oleh warga ketika datang ke tempat pemungutan suara.
"Kalau kotak-kotak dianggap kampanye, maka panwaslu itu sudah melanggar karena waktu kemarin pencoblosan saksi semua pakai kotak-kotak, itu bukan atribut kampanye paslon. Tolong ajari itu yang namanya panwaslu," kata Bestari.
"Jadi kalau ada dugaan karena ada (warga yang mengenakan baju) kotak-kotak maka panwaslunya bodoh. Jadi bodoh dia,jangan digedein," Bestari menambahkan.
Sebelumnya, Ketua Panwaslu Jakarta Timur Sahrozi menyampaikan telah menemukan indikasi pelanggaran kampanye ketika Veronica menghadiri acara pembagian sumbangan Partai Nasdem. Partai yang diketuai Surya Paloh merupakan salah satu pengusung Ahok dan Djarot.
"Veronica Tan itu datang ke kegiatan Posyandu RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu. Di situ awalnya ada informasi kalau Partai Nasdem akan memberikan sumbangan buat posyandu, kemudian diterima salah satu kader posyandu," ujar Sahrozi.
"Yang dikatakan fasilitas pemerintah itu apa? (Posyandu). Posyandu kok fasilitas pemerintah? mana ada? tempatnya itu yang didatangi, kan, kantor RW, bukan fasilitas pemerintah. Jadi jangan lebay gitu," ujar juru bicara timses Ahok-Djarot, Bestari Barus, Selasa (22/3/2017).
Lantas, politisi Partai Nasdem menyarankan panwaslu untuk mengurusi kasus spanduk berisi propaganda tolak menyalatkan jenazah pendukung Ahok yang dipasang di sebagian tempat masjid.
"Mendingan panwaslu mengurusi masjid-masjid yang dipolitisasi kemudian ada spanduk tendensius, itu dong kerjanya. Sekarang Bu Veronica melanggar apa? Emang dia siapa? Apa dia calon? Makanya panwaslu jangan lebay gitu lho," kata Bestari.
Mengenai pemakaian atribut kotak-kota khas Ahok-Djarot yang dipakai warga di acara tersebut, kata Bestari, juga bukan merupakan pelanggaran. Dia kemudian membandingkan dengan kasus pemakaian seragam khas kandidat oleh warga ketika datang ke tempat pemungutan suara.
"Kalau kotak-kotak dianggap kampanye, maka panwaslu itu sudah melanggar karena waktu kemarin pencoblosan saksi semua pakai kotak-kotak, itu bukan atribut kampanye paslon. Tolong ajari itu yang namanya panwaslu," kata Bestari.
"Jadi kalau ada dugaan karena ada (warga yang mengenakan baju) kotak-kotak maka panwaslunya bodoh. Jadi bodoh dia,jangan digedein," Bestari menambahkan.
Sebelumnya, Ketua Panwaslu Jakarta Timur Sahrozi menyampaikan telah menemukan indikasi pelanggaran kampanye ketika Veronica menghadiri acara pembagian sumbangan Partai Nasdem. Partai yang diketuai Surya Paloh merupakan salah satu pengusung Ahok dan Djarot.
"Veronica Tan itu datang ke kegiatan Posyandu RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu. Di situ awalnya ada informasi kalau Partai Nasdem akan memberikan sumbangan buat posyandu, kemudian diterima salah satu kader posyandu," ujar Sahrozi.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara