Suara.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat, mempertanyakan tudingan penggunaan fasilitas pemprov yang dilakukan Veronica Tan, istri Calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
Tudingan itu bermula dari Veronica yang menghadiri kegiatan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di salah satu pos pelayanan terpadu (posyandu) Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (16/3/2017). Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat menilai Veronica menggunakan fasilitas pemprov untuk berkampanye.
"Saya tanya, unsur Ibu Veronica kampanye itu apa? Lalu, fasilitas pemprov apa yang digunakannya? Kan itu posyandu. Nah, ‘pasangan sebelah’ (Anies-Sandi) menggunakan GOR (gelanggang olah raga), itu milik pemprov, kok boleh?” sindir Djarot, Kamis (23/3).
Karenanya, Djarot meminta semua pihak untuk tidak sempit berpikir sebelum melancarkan tudingan pada masa putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Juru Bicara Tim Sukses Ahok-Djarot, Bestari Barus, juga mempertanyakan tuduhan Panwaslu Jaktim terhadap Veronica perihal menggunakan fasilitas pemerintah untuk kepentingan kampanye sang suami.
"Apa sih yang dibilang fasilitas pemprov itu? Posyandu kok fasilitas pemerintah? mana ada? Lokasi posyandu itu kan di kantor rukun warga, bukan fasilitas pemerintah. Jangan lebay begitu,” tegas Bestari.
Bestari lantas menyarankan Panwaslu Jaktim lebih baik mengurusi kasus pemasangan spanduk yang berisi propaganda terkait pilkada.
"Panwaslu mending mengurus penyebaran spanduk-spanduk seperti itu. Jangan sampai ada politisasi agama untuk kepentingan pilkada,” tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Panwaslu Jakarta Timur Sahrozi menegaskan menemukan indikasi pelanggaran kampanye ketika Veronica menghadiri acara pembagian sumbangan Partai Nasdem. Partai yang diketuai Surya Paloh merupakan salah satu pengusung Ahok dan Djarot.
Baca Juga: Menteri Susi Minta Nelayan Baubau Bentuk Koperasi
"Veronica Tan itu datang ke kegiatan Posyandu RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu. Di situ awalnya ada informasi bahwa Partai Nasdem akan memberikan sumbangan buat posyandu, kemudian diterima salah satu kader posyandu," ujar Sahrozi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota