Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan mendali dan hadiah pada juara Kompetisi Skateboard Nasional, Piala Indonesia Muda di Kalijodo, Jakarta, Minggu (26/3/2017). (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah lama menerapkan tata kelola pemerintahan yang terbuka (open governance). Itu sebabnya, calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mengerti dengan pernyataan calon gubernur nomor urut tiga Anies Baswedan yang menyebut pemerintahan Jakarta dibawah kepemimpinan Ahok selama ini belum menerapkan keterbukaan.
"Maksud open governance itu apa? Open governance akan menghasilkan partisipasi publik, tujuannya apa? Untuk menghindari korupsi supaya pelayanan bisa lebih baik. Itu sudah kami lakukan semua," ujar Ahok di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/3/2017).
Ahok menambahkan berkat open governance yang dilakukan pemerintah selama ini, publik sekarang menjadi tahu semua anggaran, termasuk kasus pengadaan alat uninterruptible power supply pada APBD DKI tahun 2014.
"Kita bisa tahu ada korupsi UPS karena ada e-budgeting. E-budgeting partisipasi darimana? Dari e-musrenbang," kata Ahok.
Ahok menambahkan pemerintah Jakarta juga menerapkan Qlue. Qlue merupakan aplikasi yang dibuat pemerintah untuk dijadikan sebagai sarana pengaduan masyarakat.
"Kita kurang open governance apa lagi? saking supaya open governance bermanfaat kita wajibkan transaksi itu non tunai, arah uangnya dari mana ke mana, jelas sekali. Aku juga nggak ngerti dia bilang open governance kita tuh," kata Ahok.
Itu sebabnya, Ahok tidak mengerti kenapa masih disebut pemerintah Jakarta tidak melibatkan masyarakat untuk mengawasi pembangunan.
"Kalau nggak libatkan masyarakat gimana e-musrenbang itu? (Usulan) dari masyarakat 29.000 lebih data masuk, bahkan kita bangun RPTRA libatkan masyarakat," kata dia.
"Maksud open governance itu apa? Open governance akan menghasilkan partisipasi publik, tujuannya apa? Untuk menghindari korupsi supaya pelayanan bisa lebih baik. Itu sudah kami lakukan semua," ujar Ahok di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/3/2017).
Ahok menambahkan berkat open governance yang dilakukan pemerintah selama ini, publik sekarang menjadi tahu semua anggaran, termasuk kasus pengadaan alat uninterruptible power supply pada APBD DKI tahun 2014.
"Kita bisa tahu ada korupsi UPS karena ada e-budgeting. E-budgeting partisipasi darimana? Dari e-musrenbang," kata Ahok.
Ahok menambahkan pemerintah Jakarta juga menerapkan Qlue. Qlue merupakan aplikasi yang dibuat pemerintah untuk dijadikan sebagai sarana pengaduan masyarakat.
"Kita kurang open governance apa lagi? saking supaya open governance bermanfaat kita wajibkan transaksi itu non tunai, arah uangnya dari mana ke mana, jelas sekali. Aku juga nggak ngerti dia bilang open governance kita tuh," kata Ahok.
Itu sebabnya, Ahok tidak mengerti kenapa masih disebut pemerintah Jakarta tidak melibatkan masyarakat untuk mengawasi pembangunan.
"Kalau nggak libatkan masyarakat gimana e-musrenbang itu? (Usulan) dari masyarakat 29.000 lebih data masuk, bahkan kita bangun RPTRA libatkan masyarakat," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik