Suara.com - Kesaksian anggota Komisi V DPR dari Fraksi Hanura Miryam S. Haryani dikonfrontir dengan tiga penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (30/3/2017). Ketika bersaksi di persidangan pada Kamis (23/3/2017), lalu, mantan anggota Komisi II mengaku diintimidasi penyidik agar membuat kesaksian dalam berita acara pemeriksaan.
Selain menghadirkan tiga penyidik: Novel Baswedan, Ambarita Damanik, dan M. Irawan Susanto, yang dikeluhkan Miryam, jaksa KPK juga menunjukkan rekaman video tatkala Miryam menjalani pemeriksaan sebagai saksi di gedung lembaga antirasuah.
Setelah menyaksikan pemutaran video pemeriksaan, ketua majelis hakim John Halasan Butarbutar tidak menemukan tanda-tanda adanya intimidasi penyidik kepada Miryam.
"Tadi saudara terlihat ketawa-ketawa saja tuh sama penyidik. Merasa ditekannya mana," kata John.
Miryam mengatakan video yang diputar tadi hanyalah potongan.
"Itu kan cuma cuplikan. Habis itu saya muntah," kata Miryam yang kemudian disambut tawa hadirin.
Hakim kemudian bertanya kepada Miryam mengenai apakah masih mengingat peristiwa yang terekam di video tadi pada waktu pemeriksaan yang keberapa.
"Saya lupa, (apakah yang pertama atau tidak)," kata Miryam.
Dalam salah satu bagian rekaman video terlihat Miryam membisikkan sesuatu kepada Irawan Susanto.
Hakim mencari tahu apa yang sebenarnya dibisikkan Miryam kepada penyidik. Miryam mengaku sudah lupa.
Itu sebabnya, hakim kemudian meminta Irawan untuk mengungkapkannya.
"Baik, jadi dari awal memang pemeriksaan pertama sebagaimana Pak Novel sampaikan. Beliau cerita apakah keterangan itu masuk dalam BAP ( Berita Acara Pemeriksaan) atau tidak. Menurut saya itu cuma ingin memastikan masuk atau tidak," kata Irawan.
Novel tidak terlalu mempersoalkan bantahan Miryam yang disampaikan berkali-kali. Novel menegaskan setiap kali hendak memeriksa saksi, mereka diminta agar memberikan keterangan yang benar.
"Sebagai penyidik saya meminta setiap saksi yang saya periksa untuk memberikan keterangan yang jujur dan benar. Dan juga resiko memberikan keterangan tidak benar itu sanksinya pidana," kata Novel.
Miryam merupakan salah satu saksi penting dalam kasus dugaan korupsi e-KTP. Nama Miryam dan sejumlah anggota dan mantan anggota DPR masuk dalam berkas dakwaan jaksa KPK kepada bekas pejabat Kemendagri Irman dan Sugiharto.
Berita Terkait
-
Santai Digugat Buronan e-KTP, KPK Pede Hakim Bakal Acuhkan Praperadilan Paulus Tannos, Mengapa?
-
Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Digugat! Cacat Hukum? Ini Kata Penggugat
-
Bebas dari Penjara, Kekayaan Setya Novanto Tembus Ratusan Miliar!
-
Jawab Kritik Publik soal Pembebasan Bersyarat, Sahroni: Setya Novanto Tidak Diampuni
-
Puncak Komedi Setya Novanto: Diejek Satu Indonesia dengan Meme Tiang Listrik dan Bakpao
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting