Suara.com - Indonesia mendaftarakan pantun sebagai warisan tak benda ke badan situs warisan dunia UNESCO. Pendaftaran dilakukan dengan Malaysia.
Kedua negara telah melakukan tanda tangan naskah dossier di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Kamis (30/3/2017).
"Pantun diajukan sebagai 'multinational nomination', oleh sebab itu Indonesia mengajukan naskah tersebut bersama negara yang juga memilki pantun," kata Kasubdit Warisan Tak Benda Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lien Dwiari saat dihubungi, Jumat (31/3/2017).
Dia mengatakan pada awalnya selain mengajak Malaysia, Indonesia juga mengajak Singapura, Brunei Darussalam dan Thailand untuk bersama mengajukan pantun sebagai warisan tak benda ke UNESCO. Namun hanya Malaysia yang paling siap untuk mendaftarkan pantun sebagai warisan budaya.
"Singapura belum menetapkan pantun sebagai warisan budaya bangsanya, sedangkan Brunei dan Thailand kan bentuknya kerjaan, sehingga birokrasinya cukup sulit. Sampai batas akhir pengusulan ke daftar ICH UNESCO hanya Malaysia yang siap," kata Lien.
Sebagai ajuan "multinational nomination" pantun memiliki kesempatan untuk langsung dibahas pada sidang UNESCO tahun 2018. Jika pantun ditetapkan oleh UNESCO, maka akan menambah jumlah warisan budaya Indonesia yang telah disahkan oleh badan yang berada di bawah PBB tersebut. Beberapa warisan budaya Indoensia yang telah ditetapkan oleh UNESCO antara lain, batik, wayang, tari saman, angklung, tas noken kersi dan tiga genre tari tradisional Bali. Dia mengatakan penetapan pantun sebagai warisan budaya oleh UNESCO ini akan meningkatkan semangat daerah dan komunitas untuk melestarikan hal tersebut.
"Karena kalau sudah ditetapkan oleh UNESCO, mereka akan melakukan pemantauan empat tahun sekali, hal itu akan mendorong kita semua menjaga dan melestarikan pantun," kata dia.
Sejak 2013 hingga kini, Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencatat sebanyak 7.241 warisan budaya tak benda dari seluruh penjuru Indonesia, sementara itu sudah ada 444 warisan budaya tak benda yang telah ditetapkan. Mengutip laman resmi Kemendikbud.g0.id, Renward Bransetter mengatakan sebutan "pantun" adalah bentuk gabungan dari dua kata pan berarti sopan atau beretika dan tun adalah teratur, terikat dan tersusun. Secara etimologi, dalam bahasa Melayu, kata tun dapat diartikan arah, pelihara dan bimbing, seperti ditunjukkan oleh kata tunjuk dan tuntun. Berdasarkan pendapat ini, kata "pantun" merujuk pada pengertian pemakaian bahasa yang sopan, santun, beretika, teratur dan tersusun.
Pendapat ini sejalan dengan pengertian asal kata "pantun" dalam masyarakat Melayu-Minangkabau, yaitu "panuntun" (penuntun). Dengan demikian, pantun dapat dimaknai sebagai sepasang bahasa terikat yang dapat memberi arah, petunjuk, tuntunan dan bimbingan.
Baca Juga: Rayakan HUT Malang ke 103, Polowijen Tampilkan Seni Budaya
Pantun tersebar di berbagai wilayah berbudaya Melayu di Indonesia (seperti di Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan lain-lain), Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand (Selatan), Filipina (Selatan), dan di beberapa negara ASEAN lainnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan