Suara.com - Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti menyebut adanya spanduk-spanduk bernada provokatif di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
"Di DKI Jakarta ini belakangan ini muncul spanduk yang memang mengarah kepada negatif campaign, dan spanduk-spanduk provokatif lebih banyak sekarang," ujar Mimah dalam diskusi bertajuk 'Adu Program vs Kampanye Hitam' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (31/3/2017).
Kata Mimah sebanyak 632 spanduk bernada provokatif telah diturunkan oleh Satuan Pamong Polisi.
"Pertanggal hari ini kita sudah turunkan bersama Satpol PP spanduk bernada provokatif 632, sedangkan alat peraga kampanye ada sekitar 630 titik," ucapnya.
Tak hanya itu, Mimah menuturkan terjadi kesalahpahaman antara Bawaslu DKI dan tim kampanye pasangan calon dalam hal pemasangan alat peraga. Ia mencontohkan kesalahpahaman terjadi terkait pemasangan spanduk kampanye di ruang privat (rumah pribadi yang dijadikan posko).
"Soal ruang privat kan nggak boleh dipasang alat peraga, Bawaslu kok mengekang, beda dengan putaran pertama, kalau mislanya dibolehkan, kalau di ruang privat posko terdaftar dan relawannya sudah didaftarkan ya silakan. Ada berapa relawan yang terdaftar dan tidak terdaftar," kata Mimah.
Mimah mengakui banyak perbedaan pemahaman antara Bawaslu dan tim kampanye. Namun apa yang dilakukan Bawaslu, kata Mimah mengikuti peraturan KPU DKI.
"Kalau semua dipasangi spanduk penuh juga, kita kembalikan kepada KPU DKI karena mereka yang melakukan itu," tegasnya
Oleh karena itu dia meminta semua pihak pasangan calon tidak ada lagi melakukan kampanye negatif dan kampanye hitam di putaran kedua.
Baca Juga: 1.230 Spanduk Provokatif Pilgub DKI Telah Dicopot
"Sebaiknya negative campaign dan black campaign tidak dilakukan. Walaupun negative campaign berdasarkan fakta, dia tujuannya menaikan citra. Sedangkan black campaign itu cenderung fitnah," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre