Suara.com - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menyebut mantan Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum menerima aliran dana kasus korupsi proyek e-KTP. Uang itu untuk membiayai Kongres Partai Demokrat.
Hal itu disampaikan Nazaruddin di sidang keenam dugaan korupsi proyek E-KTP di Pengadilan Tipikor, Bungur, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017).
Kata Nazaruddin sebanyak Rp500 miliar diserahkan dari pengusaha Andi Narogong kepada Anas untuk kongres Partai Demokrat.
"Ada kesepakatan antara Andi dan Anas, sekitar Rp 500 miliar itu diserahkan secara bertahap. Waktu itu mas Anas lagi perlu dana Rp20 miliar dan dana itu untuk kepentingan kongres. Uang Rp20 miliar itu dibagiin untuk memenangkan kongres menjadi ketua umum. Saya kasih staf untuk membayar hotel dan pertemuan-pertemuan itu," ujar Nazaruddin dalam kesaksiannya.
Sebagai Bendahara Umum, Nazaruddin diminta Anas untuk mengawal proyek tersebut di DPR. Pasalnya kata Nazaruddin, dalam mengawal proyek tersebut harus ada dukungan partai besar di DPR.
"Karena program itu cukup fantastis yaitu Rp6 triliun harus ada dukungan dari DPR. Waktu itu Pak Anas memanggil saya sebagai bendahara umum. Untuk mengawal anggaran ini di DPR nanti ada pengusaha namanya Andi Narogong, katanya. Besoknya Andi dibawa ke fraksi Partai Demokrat di lantai sembilan," kata dia.
Dalam pertemuan itu, Andi meminta Anas untuk mendukung proyek tersebut.
"Andi mengaku menjadi rekanan kemendagri, menceritakan proyek-proyek yang sudah dijalankan di kemendagri, dan dia meyakinkan Pak Anas untuk menjalankan proyek e-KTP ini. Cuma semua itu berjalan harus ada anggarannya dan didukung dengan DPR. Intinya harus ada dukungan dari DPR dan Menteri Keuangan. Mas Anas waktu itu menyanggupi pada Pak Andi,” tambahnya.
Baca Juga: Nazaruddin Minta Politisi yang Disebut Terima Duit e-KTP Mengaku
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Petaka Santap MBG, Ratusan Siswa 2 Daerah Muntah Massal, Ikan Cakalang dan Ayam Woku Jadi Biang?
-
Absennya PDIP di Kabinet Disebut Ada Strategi Prabowo di Baliknya, Lepas Bayang-bayang Jokowi?
-
Satire Berkelas Wisudawan Rayakan Kelulusan Sambil Pegang Ijazah: Jokowi Mana Bisa Gini
-
Operasi Tanpa Izin, Dishub Segel Dua Lokasi Parkir Milik BUMD Dharma Jaya
-
Cabuli Keponakan Sambil Direkam, Aksi Bejat Paman Terbongkar usai Ortu Korban Lihat Kiriman Email
-
Di Balik Skandal Irjen Krishna Murti: Inilah Nany Arianty Utama, Istri Sah yang Setia Dampingi Suami
-
Sidang Gugatan Perkosaan Mei '98, Kuasa Hukum Fadli Zon Mengaku Belum Tahu Objek Perkara
-
Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru Masih Lanjut, Polisi Terbuka Jika Keluarga Punya Bukti Baru
-
Karma Kopi Sianida? Aib Irjen Krishna Murti Dibongkar Rismon, Dituding Main Serong Hingga Cuci Uang
-
Hari Tani Nasional 2025: Ketimpangan Agraria Jerat Petani, SPI Desak Pemerintah Bertindak!