Suara.com - Sejumlah saksi dan warga mengakui tak mendengar suara gemuruh sebelum terjadinya bencana tanah longsor di Desa Kepel, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Minggu (9/4/2017).
"Saya tidak mendengar adanya gemuruh atau suara apapun sebelum insiden," ujar Sarinah, istri Paidi yang menjadi salah satu korban jiwa pada peristiwa tersebut ketika ditemui di kediamannya di Dusun Njati, Senin malam.
Foto: Sarinah, istri Paidi. (Antara)
Pada saat kejadian sekitar pukul 14.00 WIB, ia dan suaminya mengaku sedang berada di sawah ketika hendak pulang, namun belum lama tiba-tiba tanah sudah menutup sawahnya.
"Suami saya masih di sawah, dan saya menoleh ke belakang sudah tertimbun serta terbawa tanah," ucap ibu dua anak itu sembari terisak menahan tangisnya.
Salah satu saksi lainnya, Joko, mengakui hal sama dan terkejut karena tiba-tiba tanah longsoran datang secara cepat.
"Saya tidak tahu ada tanah datang, ternyata longsoran sudah dekat dan saya lari menyelamatkan diri. Syukurlah saya masih bisa selamat," kata pria yang saat kejadian kakinya sempat tertimbun tanah hingga selututnya itu.
Warsinem, yang saat kejadian juga berada di sawah tidak jauh dari lokasi kejadian hilangnya Paidi mengaku tidak mendengar adanya suara gemuruh tanah longsor.
"Saya saat itu juga mau pulang, terus mendengar banyak orang teriak-teriak, kemudian lari. Saudara-saudara saya banyak saat itu dan semua lari," katanya.
Musibah tanah longsor terjadi di Dusun Dolopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, tepatnya di area Gunung Wilis dengan ketinggian sekitar 10 meter, Minggu (9/4).
Longsor terjadi dengan luas sekitar 3 hektare, sementara secara keseluruhan yang rawan ada sekitar 7 hektare yang di lokasi mayoritas ditanami cengkih serta mangga. (Antara)
Berita Terkait
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Longsor Hebat di Agam: Puluhan Rumah Hancur, Warga Masih Hilang
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Pascalongsor di Cibeunying Cilacap, Gubernur Ahmad Luthfi Imbau Tingkatkan Kewaspadaan
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025