Suara.com - Penundaan sidang ke-18 perkara penodaan agama oleh terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Selasa (11/4/2017), membuat sekelompok pengunjung persidangan tersebut mengamuk.
Saat sidang baru dimulai pukul 9.00 WIB, sejumlah orang mengenakan pakaian berwarna hitam mengaku bagian dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNP-MUI) menolak permintaan polisi agar meninggalkan area luar sidang.
"Aturan apa ini. Ndak (tidak) bawa apa-apa saya ini. Ada apa ini (diperiksa). Pelan-pelan saja pak," ujar lelaki yang mengenakan pakaian hitam di gedung Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.
Salah seorang polisi terlihat membujuk lelaki tersebut untuk keluar. Pasalnya, bangku pengunjung ruang sidang yang disediakan Pengadilan Negeri Jakarta Utara sudah penuh.
"Iya tapi keluar. Silakan bapak keluar dulu," kata polisi.
Mengetahui lelaki tersebut tidak mau keluar dan malah 'ngotot', polisi yang sebelumnya telah berbincang langsung memanggil rekan-rekannya.
"Tolong bantu keluarkan, paksa keluar," kata polisi. Lelaki tersebut akhirnya berjalan meninggalkan ruangan.
Aksi tersebut tidak mengganggu jalannya persidangan.
Baca Juga: Novel Diserang, Jokowi: Ini Brutal, Kapolri Harus Cari Pelakunya!
Sekitar 15 menit persidangan berlangsung, majelis hakim akhirnya menunda persidangan ke-18 karena jaksa penuntut umum belum rampung menyusun tuntutan Ahok.
Sidang akan digelar Kamis (20/4/2017), seharis setelah hari pemungutan suara putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) DKI 19 April, Rabu pekan depan.
Setelah sidang ditunda dan ditutup Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarto, seorang pengunjung yang lain dari GNPF-MUI berteriak-teriak menyampaikan kekecewaannya.
Ia bahkan berteriak-teriak hingga keluar ruangan sidang. "Takbir, saya kecewa," kata lelaki yang mengenakan baju batik lengan panjang.
Hal ini membuat Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan yang ada di lokasi kejadian angkat suara.
"Kenapa kamu teriak-teriak," kata Iwan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
-
Ini Cerita Aqsa Syauqi Peraih DPD Award 2025 Kategori Pembangunan Sosial & Kesehatan
-
Dihadang Sopir Angkot, Layanan Mikrotrans PulogadungKampung Rambutan Disetop Sementara
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500
-
Ritual Persembahan Berujung Petaka, 9 Umat Tewas Terinjak-injak di Kuil India
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
-
Pengamat: Jaksa Hanya Melaksanakan Penetapan Hakim di Kasus Nenny Karawang
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia
-
Kolaborasi Riset Sawit dan UMKM, Perkuat Inovasi Perkebunan Indonesia