Di DKI, pengalaman SMRC respond rate antara 50-60 persen. Nasional sekitar 70-80 persen.
"Pollster juga ada yang sering ngawur dalam membuat judgement dalam membaca akurasi," katanya.
Margin of error katakanlah +/- 5 persen, maka perbedaan hasil dalam rentang itu harus dinilai sama baik. Tapi ada yang bilang misalnya, ada yang bilang selisih 1 persen lebih akurat hasilnya dari 2 persen padahal keduanya sama2 dalam error margin.
Perbedaan itu sesungguhnya tidak signifikan secara ilmiah, dan karena itu tidak ada dasar ilmiahnya untuk klaim yang satu lebih baik dari yang lain.
Hasil survei yang tidak benar bila perbedaannya di luar margin of error. Dan itu terjadi pada beberapa survei putaran pertama Jakarta.
"Berarti ada kesalahan di luar sampling error. Sumber non-sampling error itu bisa karena soal etik atau integritas, atau soal kompetensi, atau keduanya. Karena tadi kelas menengah atas tidak mudah diakses. Kalau soal etik berat masalahnya. Kalau soal kompetensi masih bisa diurus. Suruh belajar lagi," katanya.
SMRC Saiful Mujani merupakan salah satu lembaga yang baru-baru ini merilis hasil survei jelang pilkada putaran kedua.
Menurut data SMRC, bila pemilihan gubernur dan wakil gubernur putaran kedua diadakan ketika survei dilakukan, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat mendapat dukungan sekitar 46,9 persen, sementara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat dukungan sekitar 47,9 persen. Responden yang menyatakan belum tahu sekitar 5,2 persen.
Selisih dukungan antara kedua pasangan hanya sekitar satu persen. Ini tidak signifikan secara statistik. Namun begitu, tren dukungan pada masing-masing calon berbeda. Dalam sebulan terakhir, dukungan kepada Ahok-Djarot naik 3,1 persen, sementara Anies-Sandi turun 2,8 persen.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Exit Poll SMRC: Endorsement Prabowo dan Jokowi Tak Ampuh Dongkrak Elektabilitas RK-Suswono di Jakarta
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Dana Publik Terancam? KPK Selidiki Dugaan Mark-Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, DPR Mendukung
-
Said Didu ke Prabowo: Ciut Bentuk Komite Reformasi Polri Usai Ketemu Jokowi?
-
Mahfud Ragu Luhut Terlibat Dugaan Korupsi Whoosh: Dia Masuk Saat Barang Sudah Busuk
-
Geger Utang Whoosh, Mahfud MD: 1000 Persen Setuju Jokowi, Tapi Usut Tuntas Dugaan Mark Up
-
Sandra Dewi Cabut Gugatan: Awalnya Ngotot, Kini Pasrah Barang-barang Disita Kejagung, Mengapa?
-
Geger Utang Whoosh, Bunga Pinjaman China Disebut 20 Kali Lipat Lebih Ganas dari Jepang
-
Luhut Sebut Whoosh 'Busuk' Sejak Awal, Said Didu Heran: Kenapa Kebusukan Itu Tidak Dihentikan?
-
Akhir Pelarian Dugi Telenggen Anggota OPM Penembak Brigpol Joan, Ditangkap saat Asyik Main HP
-
Kekerasan hingga Penipuan Daring, KemenPPPA Soroti Kerentanan Perempuan di Dunia Nyata dan Digital
-
Wakili Indonesia, Kader PSI Soroti Masalah Ini di Konferensi Dunia di Shanghai