Suara.com - Pebalap Ferrari, Sebastian Vettel, memenangi Grand Prix Bahrain untuk unggul tujuh angka di puncak klasemen Formula 1 pada Minggu (16/4/2017), di mana rivalnya dari Mercedes, Lewis Hamilton, bangkit pada fase akhir untuk finis di posisi kedua setelah mendapatkan penalti waktu.
Rekan setim Hamilton yang berasal dari Finlandia, Valtteri Bottas, start dari posisi terdepan untuk pertama kali dalam kariernya dan finis di urutan ketiga.
Ini merupakan kemenangan kedua Vettel pada musim ini, setelah sang juara dunia empat kali memenangi balapan pembukaan di Australia. Sementara Hamilton, yang menang di China pada akhir pekan silam, melintasi garis finis dengan tertinggal 6,6 detik.
Kemenangan ke-44 Vettel ini mendongkraknya mengoleksi 68 angka, di mana Hamilton berada di peringkat kedua dengan 61 angka.
"Ya kawan-kawan, itulah yang saya bicarakan," sorak pebalap Jerman ini, yang sempat terbantu oleh safety car yang diturunkan setelah pitstop pertamanya, dengan kedua Mercedes masih tercecer, ketika ia melewati bendera kotak-kotak.
"Ini merupakan hari yang benar-benar hebat. Itu terjadi pada paruh terakhir dari lap, ketika semua kembang api menyala di mana saya merasa seperti 'Saya mencintai apa yang saya lakukan,'" ucapnya.
Hamilton harus berkompromi oleh penalti lima detik akibat berkendara dengan lambat yang tidak diperlukan di area masuk pit lane. Ini gerakan yang sengaja dilakukan untuk menciptakan selisih dengan Bottas menjelang antrean.
Pebalap Britania itu menjalani penalti tersebut pada perhentian keduanya. Rasa frustrasi terlihat dari kepalanya yang digeleng-gelengkan, sebelum berupaya bangkit dan mendekat satu detik terhadap Vettel sebelum kehabisan waktu.
"Pitlane benar-benar merupakan kesalahan saya... Saya benar-benar berusaha keras untuk mengejar, namun terdapat jalan panjang untuk dilalui," tutur pebalap Britania itu, yang berterima kasih kepada Bottas untuk sikap ksatrianya yang membiarkan ia menyalip dua kali.
Ketua tim Mercedes, Toto Wolff mengatakan, harapan-harapan Bottas mendapat hantaman bahkan sebelum lampu-lampu di grid dipadamkan, ketika terjadi masalah terhadap generator yang membuat pebalap Finlandia itu memulai balapan dengan tekanan ban yang keliru.
"(Mulai) Dari sana, kami berada di belakang," tuturnya.
Bottas memelihara keunggulan pada lap-lap pembukaan, di mana Vettel mampu menyalip Hamilton menjelang tikungan pertama untuk menduduki urutan kedua dan kemudian menyalip lagi setelah pitstop.
"Itu adalah usaha hebat dari tim pada hari ini, dan saya merasa bahwa kami cepat. Saya berusaha untuk menekan Valtteri. Namun pitstop awal tidak berhasil," kata Vettel.
"Lewis tentu saja kembali menjadi ancaman yang sangat besar menjelang akhir... Namun mobil ini merupakan impian pada hari ini," sambungnya.
Pebalap Ferrari lainnya, Kimi Raikkonen, finis di urutan keempat kali ini. Sedangkan pebalap Australia Daniel Ricciardo di urutan kelima untuk Red Bull, dan pebalap Brazil Felipe Massa menduduki urutan keenam untuk Williams yang tengah merayakan ulang tahun ke-75 pendiri tim Frank Williams.
Pebalap Meksiko Sergio Perez finis di urutan ketujuh untuk Force India. Sementara itu, pebalap Prancis Romain Grosjean duduk di urutan kedelapan untuk tim Haas.
Pebalap Jerman Nico Hulkenberg menduduki urutan kesembilan untuk Renault, yang merupakan angka pertama untuk timnya tahun ini. Sedangkan pebalap rookie asal Prancis, Esteban Ocon, mengambil angka terakhir untuk Force India.
Mimpi buruk McLaren, sementara itu, berlanjut dengan pebalap Belgia, Stoffel Vandoorne, yang gagal untuk start, sementara Fernando Alonso harus keluar pada lap-lap terakhir.
Berikut hasil balap F1 GP Bahrain:
1. Sebastian Vettel (Jerman) Ferrari 1:33:53,373
2. Lewis Hamilton (Britania) Mercedes +00:06,600
3. Valtteri Bottas (Finlandia) Mercedes 00:20,397
4. Kimi Raikkonen (Finlandia) Ferrari 00:22,475
5. Daniel Ricciardo (Australia) Red Bull - TAG Heuer 00:39,346
6. Felipe Massa (Brazil) Williams-Mercedes 00:54,326
7. Sergio Perez (Meksiko) Force India - Mercedes 01:02,606
8. Romain Grosjean (Prancis) Haas - Ferrari 01:14,865
9. Nico Huelkenberg (Jerman) Renault 01:20,188
10. Esteban Ocon (Prancis) Force India - Mercedes 01:35,711
11. Pascal Wehrlein (Jerman) Sauber - Ferrari 1 lap
12. Daniil Kvyat (Rusia ) Toro Rosso - Renault 1 lap
13. Jolyon Palmer (Britania) Renault 1 lap
[Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Drama Copot Kepsek Viral, Wali Kota Prabumulih Akhirnya Minta Maaf: Anak Bawa Mobil Itu Hoaks
-
Terpecah! Komunitas URC Jaksel Ogah Ikut Demo Hari Ini: Mereka Bukan Ojol Sejati
-
Demo 17 September: Massa Ojol dan Mahasiswa Kepung DPR, Tuntut Menhub Dudy Dicopot!
-
Ojol Bakal Demo di Tiga Titik Hari Ini, Masyarakat Diminta Cari Transportasi Lain
-
Turunkan Ribuan Pasukan, Polisi Larang Massa Ojol Bakar Ban hingga Tutup Jalan Selama Demo!
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!