Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menginstruksikan anak buahnya tidak ragu dan takut-takut saat menangani orang-orang yang melanggar hukum saat hari pencoblosan putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, Rabu (19/4/2017) besok.
Ia mengatakan, personel TNI harus tegas menindak oknum yang melakukan intimidasi terhadap warga ibu kota sejak berangkat dari rumah ke tempat pemungutan suara (TPS). Bahkan, ia menjamin anak buahnya tak bakal dituntut hukum kalau meindak tegas perusuh pilkada.
“Negara harus hadir, agar rakyat tak diintimidasi saat menggunakan hak suaranya. Panglimamu ini menjamin, kalian tak bakal duduk di kursi pesakitan karena menindak perusuh. Ini, panglima kalian yang akan jadi terdakwa,” tegas Gatot kepada para perwira di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Selasa (18/4).
Ia mengatakan, kalau masyarakat merasa terintimidasi dan tidak aman saat menggunakan haknya sebagai warga negara pada pilkada, artinya negara tak hadir di tengah rakyat.
Gatot menjelaskan, kalau warga takut dan merasa terintimidasi saat menggunakan haknya, kiprah TNI sebagai instrumen negara patut dipertanyakan.
"Jadi, Inilah tugas mulia kalian, lakukan tugasmu. Pelajari betul-betul prosedur tugas kalian. Apapun akibat yang kalian lakukan, kalau itu untuk membuat rakyat aman, saya jamin tak duduk di pengadilan. Ini direkam ya, saya yang memberi perintah kepada kalian, panglimamu lah yang nanti jadi terdakwa,” tegasnya lagi.
Untuk diketahui, TNI dan Polri mengerahkan 62 ribu personel gabungan untuk mengamankan seluruh TPS. TNI sendiri mengerahkan 13 ribu personel di 13.024 TPS. Selain itu, TNI maupun Polri sudah menyiapkan pasukan cadangan.
Baca Juga: Sebar 'Perempuan Pro Ahok Halal Diperkosa' Dwi Ardika Dipolisikan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3