Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat di Cilincing, Jakarta Utara, Senin (17/4/2017). [Suara.com/Ummy Hadyah Saleh]
Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat inspeksi mendadak ke Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (18/4/2017).
Di hadapan Djarot, pengurus perusahaan bus bernama Romeo Hutabarat menjelaskan permasalahan serius di terminal ini. Kini, keadaan terminal sangat sepi dari penumpang. Salah satu penyebabnya, maraknya terminal bayangan. Selain itu karena marak perusahaan travel yang melayani rute sama dengan bus.
Romeo mengatakan permasalahan tersebut sebenarnya sudah pernah disampaikan dalam audiensi di balai kota Jakarta.
"Kami pernah audiensi ke balai kota terkait pekerjaan kami di Pulogadung karena sepi diakibatkan terminal bayangan. Kami tidak diterima Pak Ahok, hanya stafnya. Lalu beberapa tahun kemudian kami disuruh pindah ke sini, malah pekerjaan kami semakin tidak menentu. Tidak hanya itu, banyak trayek travel yang muncul. Satu muncul didiamkan jadi 10. Mereka kan tidak ada izinnya," kata Romeo.
Setelah mendengar permasalahan, Djarot langsung menginstruksikan kepada Wali Kota Jakarta Timur untuk menertibkan terminal bayangan. Kemudian, meningkatkan layanan.
"Jadi saya minta pak wali, segera tertibkan terminal bayangan, sediakan feeder busway dan tiket online. Kalau nggak begitu, mereka bisa mati," kata Djarot.
Kepala Sub bagian Tata Usaha Terminal Pulogebang M. Taufik menambahkan saat ini ada 116 PO bus yang terdaftar di terminal Pulogebang.
Terminal ini juga terintegrasi dengan layanan bus Transjakarta. Dua belas rute sudah terhubung. Jumlah armada Transjakarta yang saban hari ke sana sebanyak 25 unit.
Dalam sidak, Djarot didampingi Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, Wakil Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar, Asisten Sekretaris Daerah Bambang Sugiyono, Asisten Sekda Kesejahteraan Rakyat Fatahillah.
Di hadapan Djarot, pengurus perusahaan bus bernama Romeo Hutabarat menjelaskan permasalahan serius di terminal ini. Kini, keadaan terminal sangat sepi dari penumpang. Salah satu penyebabnya, maraknya terminal bayangan. Selain itu karena marak perusahaan travel yang melayani rute sama dengan bus.
Romeo mengatakan permasalahan tersebut sebenarnya sudah pernah disampaikan dalam audiensi di balai kota Jakarta.
"Kami pernah audiensi ke balai kota terkait pekerjaan kami di Pulogadung karena sepi diakibatkan terminal bayangan. Kami tidak diterima Pak Ahok, hanya stafnya. Lalu beberapa tahun kemudian kami disuruh pindah ke sini, malah pekerjaan kami semakin tidak menentu. Tidak hanya itu, banyak trayek travel yang muncul. Satu muncul didiamkan jadi 10. Mereka kan tidak ada izinnya," kata Romeo.
Setelah mendengar permasalahan, Djarot langsung menginstruksikan kepada Wali Kota Jakarta Timur untuk menertibkan terminal bayangan. Kemudian, meningkatkan layanan.
"Jadi saya minta pak wali, segera tertibkan terminal bayangan, sediakan feeder busway dan tiket online. Kalau nggak begitu, mereka bisa mati," kata Djarot.
Kepala Sub bagian Tata Usaha Terminal Pulogebang M. Taufik menambahkan saat ini ada 116 PO bus yang terdaftar di terminal Pulogebang.
Terminal ini juga terintegrasi dengan layanan bus Transjakarta. Dua belas rute sudah terhubung. Jumlah armada Transjakarta yang saban hari ke sana sebanyak 25 unit.
Dalam sidak, Djarot didampingi Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, Wakil Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar, Asisten Sekretaris Daerah Bambang Sugiyono, Asisten Sekda Kesejahteraan Rakyat Fatahillah.
Komentar
Berita Terkait
-
Djarot 'Ngamuk': Korupsi Segede Gajah Lewat, Kenapa Hasto dan Tom Lembong yang Cuma 'Kutu' Dihajar?
-
Jokowi Disebut Punya Kans Pimpin PSI, Djarot PDIP: Kita Nggak Ngurus, Kan Sudah Dipecat
-
Djarot di Pembekalan Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP: Anda Tidak akan Jadi Tanpa Partai Politik
-
Jelang Kongres, Djarot: Sebagian Besar Kader Menghendaki Ketua Umum PDIP Tetap Ibu Mega
-
Persoalan Geopolitik Jadi Alasan Kongres PDIP Molor? Djarot Saiful Ungkap Alasannya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf