Suara.com - Foto pemuda bernama Albert, salah satu korban tawuran di Jalan Raya Dewi Sartika, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (24/4/2017)m sore, benar-benar mengerikan. Ujung senjata celurit menancap di dahinya.
Foto tersebut kini viral di grup-grup WhatsApp. Sebagian orang yang melihat foto tersebut mengaku merinding saking mengerikan.
Salah satu gambar menunjukkan usai tawuran, pemuda berusia 16 tahun tersebut terlihat berjalan kaki didampingi pemuda lainnya. Wajah Albert sedikit menunduk. Tangan kanannya memegangi bagian bawah senjata tajam yang menancap di pelipisnya.
Salah satu tangan pemuda yang mendampingi juga memegang bagian tengah senjata tajam tersebut. Tangan kirinya merangkul pundak Albert.
Darah segar terlihat muncrat ke jaket dan celana Albert.
Foto yang kedua sepertinya diambil ketika Albert sudah sampai di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Albert duduk di sebuah kursi, tangan kanannya yang berdarah-darah terlihat masih tetap memegang bagian bawah celurit yang menancap di dahinya.
Mata Albert memejam. Darah terlihat membasahi salah satu matanya.
Tawuran di Jalan Dewi Sartika melibatkan pemuda Budi Asih dan pemuda Batalyon Siliwangi. Pemicu tawuran diduga dipicu karena suara ledakan petasan yang dilemparkan oleh salah satu kelompok pada pukul 15.30 WIB
"Kenakalan remaja dan dendam untuk saling mengalahkan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Andri Wibowo kepada Suara.com.
Andri mengatakan tawuran tidak sampai meluas karena petugas cepat melerai mereka. Keributan benar-benar dapat disudahi pukul 16.00 WIB.
"Tim khusus sudah turun nanti akan kami lihat masalah secara lengkap. Kami akan proses mereka yang terlibat dan mengagitasi tawuran," kata dia.
Tawuran antar kampung di lokasi tersebut memang masih kerap terjadi. Andri mengatakan sudah melakukan mediasi untuk mencegah tawuran antar warga tersebut tidak terulang
"Dua minggu lalu sudah dimediasi, agar jangan sedikit (ada pemicu langsung tawuran," kata dia.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui kondisi terakhir Albert.
Tag
Berita Terkait
-
Aksi Koboi di Siang Bolong, 7 Pelajar SMP Pamer Celurit di Jalanan Berakhir di Kantor Polisi
-
Bukan Barak Militer, Orang Tua di Jakarta Boleh Bawa Anak Hobi Tawuran ke Panti Sosial untuk Dibina
-
Detik-detik Penangkapan! Tiga Remaja Pembawa Airsoft Gun Diamankan, Tawuran di Cilincing Digagalkan
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Mengerikan! Gerebek Remaja Tawuran, Polisi Klapanunggal Temukan Prostitusi Anak Sekolah
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen