Suara.com - Pimpinan Partai Gerindra memberikan sinyal menutup pintu dukungan kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di bursa pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat tahun 2018. Padahal, partai yang dipimpin Prabowo Subianto merupakan salah satu partai yang mendukung Ridwan Kamil di pilkada Kota Bandung tahun 2013.
"Ini kan masalahnya. Silakan cek. Gerindra amat sangat baik ke Ridwan Kamil. Kami tidak pernah mengganggu, merongrong Ridwan. Jadi sangat aneh dia meninggalkan Gerindra. Insya Allah Gerindra ada kader lain. Tapi kan itu kan etika yang kurang bagus," ujar Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid di DPR, Jakarta, Rabu (26/4/2017).
Ridwan Kamil merupakan orang pertama yang sudah menyatakan akan maju ke pilkada Jawa Barat. Dia sudah menerima dukungan Partai Nasional Demokrat.
Menurut Sodik langkah politik yang dilakukan Ridwan Kamil tidak bagus. Ridwan kemudian menyinggung sikap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang meninggalkan Gerindra karena merasa sudah tidak seirama setelah memenangkan pilkada Jakarta.
"Kami berpengalaman di kasus Ahok, terus sekarang Ridwan Kamil. Jadi, kami ingin fokus dulu dari dalam (kader sendiri) dan akan mencari kombinasi yang baik (untuk pilkada Jawa Barat)," kata Wakil Ketua Komisi VIII.
"Ini pelajaran buat kita semua, bukan untuk Gerindra saja. Memang (pilkada) ada yang berasal dari jalur independen. Tapi kalau mau independen ya dari awal dong. Jangan orang membangun independen hanya untuk tawar menawar dengan partai politik, dan yang terjadi sekarang kan begitu," Sodik menambahkan.
Pada 1-2 Mei 2017, Dewan Pimpinan Daerah Jawa Barat Partai Gerindra akan konsolidasi untuk membicarakan pencalonan kader.
"Yang pasti Gerindra akan bersama PKS. Dan hampir (semua Pilkada 2018) seperti itu. Hanya mungkin nanti akan ada tambahan partai-partai lain," ujarnya.
Ketika ditanya berapa pasangan kandidat yang akan maju ke bursa pilkada Jawa Barat, Sodik memprediksi tiga pasangan.
"Jadi di Jabar akan ada tiga calon, Ridwan Kamil cs, Dedy Mulyadi cs, dan Gerindra-PKS," kata dia.
Berita Terkait
-
Deretan Perempuan yang Diisukan Jadi Simpanan Ridwan Kamil Sepanjang 2025, Hanya Satu yang Dibantah
-
Dituding Jadi Wanita Simpanan, Safa Marwah Ungkap Pertemuan Pertama dengan Ridwan Kamil
-
Di Balik Citra Soft-Spoken, Netizen Ini Bongkar Sikap Asli Atalia Praratya?
-
Sikap Asli Atalia Praratya Dibongkar Pelayan Restoran, Tak Seperti yang Dicitrakan Selama Ini?
-
Aura Kasih Emosi Dituding Harta Kekayaannya Hasil Dipelihara Gadun
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!