Suara.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik meminta gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tajahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat bertanggungjawab atas program bedah rumah di Cilincing, Jakarta Utara. Rumah warga sudah terlanjur dibongkar namun renovasi belum dilakukan.
Anggota DPRD DKI Jakarta ini menilai program bedah rumah merupakan bagian dari kampanye Ahok-Djarot. Programnya diluncurkan menjelang Pilkada Jakarta.
"Itulah jadinya kalau programnya nggak terencana, kan merugikan masyarakat. Harus bertanggungjawab dong. Itu kan kampanye dia. Gubernur yang kalah ini tanggungjawab. Itu kan kampanye dia," kata Taufik di Kantor DPD Partai Gerindra di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2017).
Diketahui, program bedah rumah adalah program yang ditujukan untuk dilakukan renovasi terhadap rumah warga yang kurang layak pakai. Pemprov DKI Jakarta meluncurkan program tersebut pada 17 April 2017. Meskipun progran tersebut merupakan progam Pemda DKI, namun untuk pengerjaan menggunakan dana Corporates Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta.
Tercatat ada 10 rumah di Jalan Cilincing Lama I, RT 02 dan 015 RW 03 Kelurahan Cilincing yang dibongkar saat peluncuran program pada 17 April. Pada awalnya, proses renovasi ditargetkan selesai dalam waktu 5 hari per rumah. Namun, sebagian rumah tersebut belum selesai dikerjakan hingga saat ini.
Menurut Taufik, program tersebut tidak tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Sebab itu, ia menilai program tersebut hanya ditujukan untuk kepentingan kampanye.
"Itu program siapa tuh? Kalau program DKI nggak ada di APBD. Itu kan program kampanye. Saya kira harus diselesaikan.
Jadi jangan ditelantarkan rumah warga," tutur Taufik.
Ia juga meminta agara Sekretaris Daerah Saefullah bertanggungjawab terhadap rumah-rumah yang terlanjur dibongkar itu.
"Sekda harus bertanggungjawab. Karena waktu itu Sekda lah yang mengatakan itu program percobaan. Dari CSR. Kalau itu CSR, duitnya ada dong. Kenapa kok itu nggak kelar? Mesti diaudit dong. Itulah gegabah itu namanya," ujar Taufik.
"Itu sangat merugikan rakyat kalau tidak dilanjutkan. Saya kira sangat memalukan cara-cara begitu," Taufik menambahkan.
Berita Terkait
-
Florist Ini Bantah Dapat Pesanan 1.868 Karangan Bunga Buat Ahok
-
Pantun Sarkastik: Makan Betok Bau Amis, Lepas Ahok Dapat Anies
-
Cerita Cony dan Eleonara: Ini Tanda Cinta kepada Pak Ahok
-
Busyet, Karangan Bunga Buat Ahok Nilainya Sekitar Rp2,6 Miliar
-
Cerita Bos Florist Kebanjiran Pesanan Karangan Bunga Buat Ahok
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
Terkini
-
Sebut Lonjakan Korban Keracunan MBG Capai 8.649 Anak, JPPI Minta Program Dihentikan
-
KAJ, KLJ, KPDJ Cair Lagi! 200 Ribu Warga Jakarta Dapat Top-Up Rp 300 Ribu
-
Dokumen Negara Saling Tabrak! Dr. Tifa Beberkan Kejanggalan Fatal Ijazah Gibran, Ini Buktinya
-
Heran Pembangunan LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai Belum Juga Rampung, PSI: Bikin Macet
-
Geger! Narkoba Disulap Jadi Cairan Vape, Jaringan Om Bos Terbongkar Dramatis di Jakarta
-
Dari Koki Terlatih hingga Pasang CCTV, Ini Permintaan Prabowo Usai Dengar Laporan KLB dari BGN
-
Rekam Jejak Kombes Budi Hermanto, Ditunjuk Kapolri Jadi Kabid Humas Polda Metro Jaya Baru!
-
Instruksi Keras Prabowo dari Kertanegara Buntut MBG Jadi Petaka
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?