Suara.com - Aksi Hari Buruh Sedunia 1 Mei (May Day) diwarnai aksi perusakan pos polisi di Jalan Ir Djuanda, Kota Bandung, Jawa Barat, oleh sekelompok massa, Senin (1/5/2017).
"Kelompok itu termonitor oleh polisi menuju lokasi unjuk rasa buruh. Agar tidak terjadi gesekan, kemudian dilakukan penyekatan oleh polisi. Kemudian, mereka bergerak ke arah Jalan Dago, sambil berjalan mereka melakukan perusakan," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Bandung Komisaris Besar Hendro Pandowo.
Kaca bagian depan dan samping kiri pos polisi yang berukuran sekitar 4x3 tersebut pecah, akibat lembaran benda keras.
Sementara seng penutup Taman Cikapayang yang tengah direnovasi juga ikut dirusak massa.
Hendro mengatakan, pihaknya akan terus memburu pelaku yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya, karena tindakan mereka sangat tidak terpuji merusak fasilitas publik.
"Ini milik masyarakat Bandung, milik rakyat yang digunakan polisi untuk berteduh. Untuk menjaga masyarakat dalam berkendaraan agar aman, nyaman, mengantisipasi kemacetan, maupun antisipasi terjadinya tindak pidana," katanya.
Aksi tersebut, kata dia, melanggar Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang perusakan terhadap barang yang dilakukan secara bersama-sama, maka akan dikenai ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun.
Budi Ardiansyah (40), salah seorang pegawai renovasi Taman Cikapayang, menuturkan aksi tersebut dilakukan oleh massa yang berjumlah ratusan orang seusai berunjuk rasa di Gedung Sate, Kota Bandung.
Baca Juga: SPSI Rayakan Hari Buruh di Gunung Padang
"Banyak pisan, sekitar 200 sampai 300 orang, kira-kira," katanya.
Kelompok tersebut, menurut dia, memakai pakaian hitam-hitam dan wajahnya ditutupi kain, dan seusai melakukan aksi perusakan langsung pergi ke arah Dago Atas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Aturan Main Tak Biasa di Muktamar X PPP: Institusi Haram Intervensi, tapi Petinggi Boleh Jadi Timses
-
Bukan Langsung Pilih, Ini 4 Tahap Rapat yang Harus Dilewati Calon Ketum PPP di Muktamar X
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan
-
5 Fakta di Balik Rencana Shell Jual Ratusan SPBU di Indonesia
-
Hanyut 15 Km usai Loncat dari Jembatan Badami Karawang, Mayat Fadli Tersangkut Eceng Gondok
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Nekat! Gasak HP ASN, Detik-detik 2 Pencopet Beraksi saat Pramono-Rano Karno Tiba di Acara Abang None