Suara.com - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA yang khusus menangani narapidana maupun tahanan perempuan, diresmikan. Lapas ini merupakan yang pertama di Kalimantan Selatan.
Peresmian LPP, yang sementara masih menempati bangunan samping Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas IA Martapura, dilakukan Plh Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel Kemas HZ.
"Kami resmikan LPP yang pertama di Kalsel ini dengan harapan seluruh warga binaan khusus perempuan mendapatkan pembinaan yang baik sesuai standar," ujar Plh kakanwil.
Ia mengatakan, meski pun secara fisik bangunan LPP masih berada dilingkungan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Martapura, tetapi sudah diusulkan pembangunan lapas baru.
Disebutkan, usulan bangunan LPP terletak di areal pembinaan pertambakan disamping LPKA Kelas I Martapura yang terletak di Jalan Pintu Air Kecamatan Martapura Kota.
"Kami berharap usulan disetujui dan pembangunan gedung baru bisa dimulai sehingga mampu menampung seluruh narapidana dan tahanan perempuan di lembaga khusus," ungkapnya.
Ditekankan, keberadaan LPP dan LPKA merupakan salah satu dari pelaksanaan 9 program prioritas Nawacita Presiden Joko Widodo yang dijabarkan sebagai wujud nyata kinerja pemerintah.
Hal itu diwujudkan melalui kinerja aparatur negara bekerja memperkuat peran negara dalam tata laksana yang jelas, efektif, efesien, terukur, dan sesuai prinsip tata pemerintahan yang baik.
"Harapan kami, keberadaan LPP ini dapat meningkatkan fungsi pelayanan, perawatan, pembinaan, pengawasan khususnya terhadap tahanan dan narapidan perempuan," ujarnya.
Baca Juga: Australia Punya Menteri Pertahanan Perempuan Pertama
Dikatakan, hal itu sesuai target kinerja Kementerian Hukum dan HAM yang terus berupaya meningkatkan kualitas kinerja disamping mengurangi overkapasitas lapas dan rutan di Kalsel.
Sementara itu, jumlah narapidana perempuan sebanyak 400 orang, terdiri dari narapidana perempuan dewasa 380 orang dan anak perempuan 2 orang dan 18 tahanan perempuan. [Antara]
Berita Terkait
-
Kegiatan Guru Supriyani di Lapas: Senam Pagi, Apel Pagi, Cabut Rumput
-
Menteri PPPA Akui Napi Perempuan Masih Dikucilkan Masyarakat: Mereka Layak Dapat Kesempatan Kedua!
-
Komunitas RINGKAS Gelar Program Psikoedukasi Kepercayaan Diri di LPP Jambi
-
Lenggak-lenggok Warga Binaan di Lapas Perempuan Semarang, Ada Gadis Thailand
-
NOS, Eks Polwan Polda Maluku Utara Terlibat Terorisme Bebas Bersyarat dari Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana