Suara.com - Pakar Hukum Tata Neara Bivitri Susanti menilai pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih baik dalam menangani masalah yang mendera Komis Pemberantasan Korupsi (KPK) ketimbang pemerintahan Joko Widodo. Saat jaman SBY, KPK berhadapan dengan Polri. Saat masa Jokowi, KPK berhadapan dengan DPR.
"Harusnya (Presiden Jokowi) jadi penengah. Karena banyak orang yang kecewa juga (dengan DPR). Menurut kami ini bedanya pemerintah sekarang dalam konteks KPK dengan pemerintahan yang lalu. Yang sekarang ini menurut saya pak Jokowi masih kurang untuk bergerak," kata Bivitri usai diskusi Jaringan Masyarakat Anti Korupsi (JaMAK) bertajuk Hak Angket DPR dan Komitmen Pemberantasan Korupsi di Hotel Puri Denpasar, Jalan Raya Denpasar, Jakarta Selatan, Minggu (7/5/2017).
Kata dia, Presiden Jokowi hanya mengeluarkan pernyataan yang dianggap bukan sebagai langkah kongkrit. Harusnya, tambah Bivitri, Jokowi bisa lebih menggunakan kekuatannya dalam hal ini.
"Menurut saya dia cuman bikin pernyataan 'saya ada di belakang KPK', tapi masih pernyataan. Sementara, langkah konkritnya, misalnya dia rapat konsultasi sama DPR itu ditunjukan dong. Sehingga parpol bisa liat presiden megang kontrol di negara ini," tuturnya.
Dia menganalisis, tindakan Presiden yang kurang tegas ini dikarenakan kasus korupsi e-KTP ini menyangkut orang-orang yang besar. Bahkan, Bivitri menduga, ada orang dekat Presiden yang terlibat dalam kasus yang merugikan Rp2,3 triliun ini.
"Menurut saya kalau kita baca, kita analisis jaringan-jaringannya, kelihatannya karena kasus e-KTP banyak menyangkut orang-orang yang punya relasi dengan presiden," katanya.
Bivitri menilai, Presiden Jokowi lebih menggunakan negosiasi politiknya dalam menyikapi perkara yang bernilai Rp5,9 triliun itu.
"Kelihatannya dia sangat hati-hati mengambil keputusan. Dalam konteks hukum dia kurang mengedepankan hukum ya. Dia masih yang negosiasi politik seperti apa, jangan buat kegaduhan. Dia Pengennya selesai secara smooth, padahal klo dibiarkan terus ini bisa membunuh KPK lama-lama," ujar Bivitri.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf