Suara.com - Warga Kota Surabaya berkumpul di kawasan Tugu Pahlawan untuk menyalakan lilin demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Jumat (12/5/2017) malam.
Satu per satu warga tampak berdatangan di kawasan Tugu Pahlawan, tepatnya di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan, Surabaya, sejak pukul 17.30 WIB.
Selang satu jam kemudian ruas Jalan Pahlawan sudah terlihat dipenuhi massa yang sebagian besar mengenakan pakaian berwarna merah.
Masing-masing telah membawa lilin dari rumah. Sebagian membawa bendera merah putih, serta banyak lainnya membentangkan berbagai macam spanduk yang mengungkapkan rasa cinta mereka terhadap NKRI.
"Ini saya tadi dari kantor langsung ke lokasi Tugu Pahlawan," ujar Didik, warga Semolowaru, yang datang bersama teman-teman kantornya.
Semakin malam, massa terlihat semakin banyak, sehingga polisi menutup Jalan Pahlawan yang telah dipenuhi ribuan warga Kota Surabaya.
Nyala lilin dari masing-masing mereka menambah suasana khidmad terhadap NKRI. Tidak ada orasi dalam kegiatan ini.
Massa hanya menyanyikan beberapa lagu kebangsaan, seperti Indonesia Raya, Padamu Negeri, Indonesia Pusaka dan beberapa lainnya.
Lagu-lagu yang dinyanyikan bersama itu menggema di kawasan Tugu Pahlawan, terasa semakin membangkitkan rasa nasionalisme.
Baca Juga: Keluarga Korban Trisakti Tagih Janji Jokowi Selesaikan Kasus HAM
"Ini aksi toleransi. Semua urusan harus ada yang namanya toleransi. Begitu juga di negara ini, toleransi harus ditegakkan di Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Djaya Laksana, salah seorang peserta aksi, yang pada malam datang bersama komunitas olahraganya.
Selvy, peserta lainnya, yang datang bersama keluarga, berharap melalui aksi ini tidak ada lagi pemetaan suku bangsa di Indonesia.
"Tidak ada lagi yang namanya orang China, Jawa, Madura, Sunda dan lain sebagainya. Di negeri ini kita semua satu, yaitu NKRI," ucap warga Kota Surabaya, yang mengaku berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Pada sekitar pukul 21.30 WIB pulang ke rumah masing-masing dengan tertib. Beberapa massa terlihat membawa kantong plastik sambil berjalan pulang memungut sampah-sampah yang tersisa dari aksi yang berlangsung dengan damai di kawasan Tugu Pahlawan ini. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama