Suara.com - Sebelum membubarkan diri, massa aksi pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menggelar aksi "Kebangkitan Silent Majority membersihkan sampah-sampah yang berserakan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (13/5/2017).
Aksi tersebut menyusul majelis hakim Pengadilan Jakarta Utara memvonis Ahok hukuman penjara dua tahun atas perkara penodaan agama dan memerintahkan Ahok ditahan, Selasa (9/5/2017).
Salah satu orator meminta massa untuk mengumpulkan sampah-sampah yang ada disekitar lokasi.
"Sebelum kita bubar, sampah-sampah yang ada dikumpulkan," kata orator di atas mobil komando.
Tak hanya itu, dalam aksinya mereka juga membacakan "Sumpah Rakyat Indonesia" sebelum membubarkan diri.
"Sumpah rakyat Indonesia, Kami rakyat Indonesia bersumpah, Tanah air satu tanah air tanpa penindasan, Kami rakyat Indonesia bersumpah, Berbangsa satu berbangsa yang akan keadilan, Kami rakyat Indonesia bersumpah, Berbahasa satu bahasa kebebasan," kata orator yang diikuti massa yang menggunakan baju hitam.
Selain itu mereka juga meneriakkan Ahok segera dibebaskan.
"Bebas, bebas, bebaskan Ahok, bebaskan Ahok sekarang juga," orasinya.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Polisi Suyudi Ario Seto mengatakan aksi tersebut merupakan aksi damai. Adapun personel yang diturunkan sebanyak 300 personel.
Baca Juga: MUI Nilai Demo Ahokers Membuat Citra Ahok Jelek
"Ini sudah selesai, sudah kita himbau lancar dan damai," kata Suyudi
Adapun lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan tepatnya di seberang Balai Kota tersendat karena ada aksi tersebut
Dalam aksi tersebut juga digelar pengumpulan KTP yang ditempelkan spanduk berukuran 20 meter × 1,5 meter. Spanduk tersebut dibentangkan di trotoar untuk menempelkan photocopy KTP dukungan sebagai jaminan penahanan Ahok ditangguhkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO