Pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (13/5). [suara.com/Oke Atmaja]
Sebagian pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, kembali memenuhi trotoar sekitar pasar. Padahal, ketika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih aktif menjabat gubernur, kawasan sekitar pasar kain yang terkenal di dunia itu tertata rapi sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas dan pejalan kaki.
Pemandangan semrawut tersebut sekarang sudah diketahui pelaksana tugas Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Djarot kemudian memerintahkan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede untuk menertibkannya, tetapi tetap harus mempertimbangkan sisi humanis karena sekarang mendekati bulan puasa.
Pemandangan semrawut tersebut sekarang sudah diketahui pelaksana tugas Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Djarot kemudian memerintahkan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede untuk menertibkannya, tetapi tetap harus mempertimbangkan sisi humanis karena sekarang mendekati bulan puasa.
"Sudah kami koordinasikan terus, karena ini kan sebetulnya maraknya itu berulang menjelang puasa, menjelang lebaran, pasti berulang itu," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (15/5/2017).
Djarot mengatakan alasan pedagang berjualan kembali di trotoar dan tepi jalan karena jumlah pembelinya menjadi lebih banyak. Menurut mereka pembeli umumnya segan untuk belanja di dalam pasar.
"Saya sudah cek kemarin, ada banyak modus, kadang-kadang pedagang di dalam kerjasama dengan yang diluar dia menjual dagangannya di luar, jadi istilahnya dia menghadang konsumen untuk supaya bisa beli di luar, tidak masuk di dalam pasar," ujar Djarot.
Djarot juga akan meminta Satpol PP untuk melakukan penjagaan di kawasan tersebut.
"Tetap kami tertibkan dan mulai hari ini untuk terus menerus, sampai nanti menjelang puasa kita jaga dan hari ini kita beri tambahan personil Satpol PP untuk menjaga," kata Djarot.
Djarot berharap kepada pedagang untuk menghargai hak orang lain, terutama pejalan kaki.
"Jangan kalian hanya mementingkan haknya saja tapi melupakan kewajiban bagi orang lain, itu siapa para pejalan kaki, para pengendara motor, para pengguna jalan itu juga mempunyai hak untuk mendapatkan akses yang baik di situ. Termasuk juga para pedagang yang ada di dalam itu juga punya hak untuk didatangi pembeli," katanya.
"Mari hidup di Jakarta ini jangan egois untuk menang sendiri sendiri tidak bisa kita harus adil siapa pun harus diaktifkan dengan baik," Djarot menambahkan.
Komentar
Berita Terkait
-
Muhammadiyah Update Penetapan Ramadhan dan Idul Fitri 2026: Ada Koreksi Terbaru
-
Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
-
Pertamina Sukses Penuhi Lonjakan Permintaan Energi saat Ramadan dan Idul Fitri
-
Pulang ke Rumah Jokowi, Selvi Ananda Disentil usai Tampak Cuek ke Kerumunan Warga
-
KPK Ungkap Ada 606 Objek Gratifikasi Terkait Idul Fitri Senilai Rp 341 Juta, Ini Rinciannya
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional