Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai aksi penolakan yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat ketika Fahri baru tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, pada Sabtu (13/5/2017), tidak beralasan, apalagi dikait-kaitkan dengan keikutsertaan Fahri dalam aksi yang digalang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI pada 4 November dan 2 Desember 2016. Isu utama yang diangkat dalam aksi tersebut yaitu menuntut Basuki Tjahaja Purnama dipenjara karena kasus penistaan agama.
"Lah, pas 211 Pak Jokowi hadir. Apa kita mau bilang Pak Jokowi tak toleran dan antikebhinekaan juga? Di 411 banyak anggota DPR yang hadir juga ada pejabat juga, meskipun nggak naik ke atas truk seperti saya. Tapi jangan disederhanakan, Indonesia rumit. Jangan kita provokasi masyarakat supaya tidak mau menerima kenyataan kita ini berbeda," kata Fahri, Senin (15/5/2017).
Fahri mengatakan datang ke Manado untuk kunjungan kerja. Dia bertemu Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondonkambey -- mantan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR -- dan Wakil Gubernur Steven Kandaow. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kunjungan kerja ke sejumlah kota.
"Waktu dia dilantik saya nggak sempat hadir, janji terus mau datang. Kemarin ada sedikit waktu kebetulan satu rantai perjalanan, ke Makassar dulu baru ke Manado," kata dia.
Fahri sudah tahu tanda-tanda akan ada aksi untuk menolaknya. Sehari sebelum berkunjung ke Manado, sudah ada seruan untuk menolak Fahri lewat media sosial.
Tapi, Fahri berusaha memahaminya. Menurut dia itu wajar saja karena sekarang masih suasana pilkada Jakarta, apalagi ada sebagian kelompok yang belum menerima kekalahan pasangan yang didukung.
Fahri menilai sebagian poster berisi seruan penolakan terhadap dirinya sudah berlebihan. Pasalnya, dia disebut mewakili pengurus Front Pembela Islam untuk melantik pengurus FPI Manado.
"Saya tidak pernah menjadi pengurus FPI, bagaimana mau melantik (pengurus) FPI (di Manado)? Itu yang dikembang-kembangkan," kata dia.
Fahri mengungkapkan sebelum datang ke Manado, Gubernur Olly sudah berdialog dengan sejumlah organisasi kepemudaan dan mereka setuju untuk berdialog dengan Fahri.
Baca Juga: Fahri Hamzah: Saya Tidak Ditolak, Diterima Pak Gubernur dan Wagub
"Jadi yang aksi itu tidak dikategorikan organisasi kepemudaan. Ini semacam pam swakarsa itulah. Tapi sudah terjadi," kata Fahri.
Pada hari Sabtu, Fahri dijemput Wakil Gubernur Steven. Steven memberitahu Fahri mengenai adanya massa dari berbagai elemen tengah demonstrasi.
"Saya bilang, saya demonstran, santai aja, kalau diizinkan saya orasi, nggak masalah mungkin teman di depan mau dengar saya. Tapi karena saya tamu saya ikut saja (dengan Steven)," kata Fahri.
Jumlah massa semakin banyak, Fahri kemudian dibawa keluar dari bandara melewati jalur alternatif. Sebab, pintu utama sudah ditutup massa yang menolak kedatangan Fahri.
"Selebihnya saya bilang ke Pak Gubernur karena saya tamu mau diapain saya ikut aja," kata Fahri.
Fahri berhasil sampai ke tempat acara. Dia menjadi pembiaran di acara dialog tentang kebhinnekaan di kantor gubernur.
Tag
Berita Terkait
-
Belum Setahun Kerja, Banyak Menteri Prabowo Dapat Tanda Kehormatan, Apa Jasanya?
-
Wamen PKP Soroti Backlog 15 Juta Unit Rumah, Singgung Properti Syariah
-
Qatar Garap Proyek 3 Juta Rumah di Indonesia, Kapan Mulai Dibangun?
-
Publik Meledak, Buntut Fahri Hamzah Usul Pajak Rumah Tapak Dinaikkan
-
Seruan Keras Syahganda Nainggolan: Copot Maruarar Sirait, Ganti dengan Fahri Hamzah
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen