Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) memberikan pengarahan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, di Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (23/5/2017).
Dalam kesempatan ini dia menyampaikan pandanganya mengenai situasi nasional dan langkah yang harus dilakukan Partai Golkar untuk menghadapinya.
Di antaranya, dia meminta supaya isu separatis yang muncul belakangan ini mesti diperhatikan secara serius. Sebab, Ical takut bila hal itu dibiarkan dan ada campur tangan asing, malahan akan membuat masalah semakin sulit untuk diatasi.
"Berbagai hal penting harus kita perhatikan, khususnya yang menyangkut gerakan separatisme di Papua, dan akhir-akhir ini muncul juga di daerah Minahasa," kata Ical dalam pidatonya.
"Memang, semua itu sekarang masih relatif kecil. Tapi kalau tidak segera diatasi, apalagi jika sudah bercampur dengan peran elemen asing yang terlalu jauh, maka situasinya bisa berbahaya buat semua," tambah dia.
Karenanya, untuk masalah ini, Ical meminta pemerintah lewat Kementerian Luar Negeri untuk memberikan penjelasan kepada semua pihak di dunia soal penanganan yang dilakukan Indonesia untuk masalah seperti ini.
"Sebagai bangsa yang matang dan hidup di alam demokrasi, kita tentu harus mengedepankan persuasi dan sikap persahabatan, serta dengan memprioritaskan pendekatan kesejahteraan," kata dia.
"Namun sejak awal harus kita tegaskan, jika pertaruhannya adalah keutuhan NKRI, maka tidak akan ada tawar menawar. NKRI adalah harga mati. Negara Kesatuan, Pancasila, Konstitusi 1945, dan Prinsip Bhineka Tunggal Ika: semua ini harus kita pertahankan, kalau perlu dengan kekuatan negara yang pamungkas," tambah Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini.
Selain itu, Ical memberikan apresiasi Presiden Jokowi dalam menjaga integritas bangsa. Ical pun mengapresiasi Presiden Jokowi yang mengeluarkan kata-kata “kita semua bersaudara”.
Ical bahkan menghitung, kata tersebut disampaikan sebanyak lima kali oleh Presiden Jokowi. Kata-kata ini, menurut Ical, memiliki makna yang besar. Apalagi di tengah isu Suku, Ras dan Agama mencuat belakangan ini setelah peristiwa Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Walaupun ungkapan ini hanya terdiri dari tiga kata saja, tapi jika diucapkan oleh seorang Presiden Republik Indonesia, akibatnya akan sangat menyejukkan, seperti angin segar bagi kondisi kebangsaan kita yang sedang sumpek dan panas," kata dia.
"Filosofi di balik ungkapan ini tidak pernah boleh kita lupakan, dari Sabang sampai Merauke, kita semua bersaudara, berbeda-beda namun satu jua, unity in diversity, Bhineka Tunggal Ika. Itulah filosofi kebangsaan yang sangat mulia," tambah Ical.
Sementara, dari segi pemerintahan, Ical meminta Partai Golkar untuk berperan aktif dalam memberikan sumbangan tenaga untuk menjadi faktor penyeimbang dan stabilitator bila kondisi nasional agak sedikit oleng.
"Partai Golkar tentu mampu memberi sumbangan positif kepada pemerintah dalam mengembangkan kebijakan-kebijakan seperti ini," kata dia.
Ical kemudian menganalogikan Partai Golkar dengan pemerintah sebagai sahabat sejati dan pendukung Presiden Jokowi. Karenanya, dia berharap Partai Golkar bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk mencapai kesuksesan yang gemilang.
Berita Terkait
-
Tiba di KPK, Ridwan Kamil Ngaku Siap Klarifikasi Soal Kasus BJB
-
Diperiksa KPK Kasus BJB, Ridwan Kamil: Saya Senang, Ini Momen Hentikan Persepsi Liar
-
Bahlil Perintahkan Kader Golkar Turun Langsung ke Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
5 Langkah Daftar Anggota Partai Golkar, Biar Dapat Diskon Main Padel di Yellow Racquet Club
-
"Sudah Biasa Dihina Sejak Kecil" Jawaban Pasrah Bahlil Lahadalia untuk Pembuat Meme
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara