Suara.com - Tim Indonesia mengakui faktor partai pertama menjadi penentu jalannya pertandingan Indonesia versus India yang berakhir dengan kekalahan tim Merah Putih 1-4.
"Tadi jelas harusnya ujung tombak kita adalah ganda campuran yaitu Tontowi Ahmad/Gloria Emanuelle Wijaya. Jika pertandingan itu lepas, ya kita gulung tikar sama India. Saya di situ tanggung jawab," kata pelatih nomor ganda campuran Richard Mainaky di Carrara Sport and Leisure Centre, Australia, Selasa.
Di antara pemain ganda campuran yang ada, yaitu Tontowi/Gloria dan Praveen Jordan/Debby Susanto, Indonesia memang memasang Tontowi/Gloria untuk bertarung dengan Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa di partai pembuka yang berakhir dengan skor 20-22, 21-17, 19-21 untuk keunggulan pasangan India.
"Pemilihan itu memang yang dianggap paling siap oleh tim pelatih dan manajer, namun sayang pada poin-poin kritis banyak melakukan kesalahan sendiri, namun untuk Gloria saya lihat mainnya oke," ujar Richard.
Hal senada diungkapkan oleh pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi yang turun mendampingi Tontowi/Gloria bersama Richard, mengatakan pasangan tersebut tampil di bawah performa asli mereka.
"Yang harusnya jawab memang seharusnya Richard, namun memang mereka tampil di bawah performa asli mereka, tampil terburu-buru, terlalu tergesa-gesa dan malah membuat kesalahan sendiri," ujar Herry. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO