Suara.com - Pebulutangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting tampil apik di laga kedua tim Indonesia di Grup 1D Piala Sudirman 2017 melawan Denmark, Rabu (25/5/2017).
Laga ini jadi partai hidup-mati bagi Indonesia. Anthony yang dipercaya untuk menghadapi Viktor Axelsen, berhasil menjawab tantangan ini dan berhasil menang drama tiga game.
Pada debutnya di Piala Sudirman, Anthony bertarung dalam tempo 62 menit untuk bisa mengalahkan peraih medali perunggu Olimpiade 2016 itu dengan skor 13-21, 21-17 dan 21-14.
"Pastinya senang bisa dipercaya untuk bisa masuk memperkuat tim. Saat lawan Denmark, saya anggap itu kesempatan. Bisa dipercaya untuk turun, dan saya tidak mau menyia-nyiakan kepercayaan itu," ujar atlet yang akrab disapa Ginting, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (25/5/2017).
Ginting pun menuturkan, Piala Sudirman kali ini banyak memberinya pengalaman baru.
"Banyak yang didapatkan. Yang jelas saya pun punya banyak bekal untuk memperbaiki hal-hal lain. Lebih kepada memperbaiki faktor non teknisnya, seperti terlalu terburu-buru atau kurang sabar," tambahnya.
Ini adalah kali pertama bagi Anthony bisa bergabung dengan tim Piala Sudirman. Namun, dia harus mengalami kenyataan pahit bahwa Indonesia gagal melaju ke babak perempat final setelah hanya jadi juru kunci grup.
"Di pertandingan memang ada menang dan kalah, yang penting saya dan teman-teman sudah berjuang habis-habisan," lanjutnya.
Usai Piala Sudirman, Anthony akan kembali ke tanah air dan fokus untuk turun di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017.
Baca Juga: Catat Sejarah Buruk di Piala Sudirman, Ini Kata PBSI
"Setelah pulang dari sini kami akan fokus dan mempersiapkan diri untuk Indonesia Open," ujar atlet binaan SGS PLN ini.
"Saya pun berharap bisa menembus setidaknya ranking 15 atau top 10 di akhir tahun ini," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO