Suara.com - Dua ribu orang disinyalir terjebak dalam perang pemerintah Presiden Rodrigo Duterte dengan kelompok milisi Islam di sebelah selatan Filipina selama sepekan terakhir.
Duterte diketahui memberlakukan darurat militer di sepertiga wilayah Filipina Selatan setelah pertempuran dengan milisi Islam meletus. Duterte klaim kelompok tersebut ingin mendirikan kekhalifahan Islam di Filipina.
Perang kota dan serangan bom militer pemerintah Filipina tak mampu menyudahi perlawanan milisi do Marawi, salah satu kota dengan jumlah penduduk muslim terbesar di Filipina. Setidaknya, ada ribuan warga sipil yang terjebak dan tak bisa keluar dari Marawi akibat perang.
"Mereka meminta tolong lewat pesan singkat," kata jubir Komite Penanggulangan Krisis Provinsi Zia Alonto seperti dikutip AFP.
Pihak Palang Merah Internasional mengatakan ribuan orang menunggu ajal akibat kondisi ekstrim dan terjangan peluru.
"Saat kolega kami berbicara dengan mereka (warga sipil) kondisinya memang sangat sulit. Mereka kehabisan makanan, air, dan tidak ada listrik," Kata Martin Thalman Wakil Kepala ICRC Filipina yang berada di Marawi.
"Intesitas kontak senjata masih sering terjadi meski bukan senjata berat. Ini situasi yang sangat mengerikan bagi mereka. Banyak warga sipil yang mati terkena peluru, dan tak ada dokter yang bisa merawat mereka," tambahnya. [AFP]
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta