Suara.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatatakan Kementerian Agama tidak memiliki kewenangan menyita buku bermateri radikal yang beredar di tengah masyarakat meskipun isinya kerap berkaitan dengan persoalan keagamaan.
"Tugas kami bukan seperti Satpol PP yang menyita atau menindak," kata Lukman di Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Kalaupun harus melakukan penindakan terhadap buku radikal, kata dia, ranah Kemenag hanya buku yang beredar di kalangan pendidikan Islam seperti di madrasah. Jika di luar itu maka bukan wewenang Kemenag tetapi pihak lain seperti Kepolisian RI.
"Namun demikian, tangan kita terbatas untuk secara langsung melakukan tindakan di luar jangkauan di Kemenag. Misalnya, beredar buku suplemen di madrasah itu kami bisa ambil sikap," kata dia.
Kemenag, lanjut dia, memiliki tim khusus untuk memantau buku-buku di lingkungan pendidikan Islam dan akan mengambil tindakan yang diperlukan jika ditemukan buku dengan isi menyimpang.
Lukman mengatakan pada era saat ini buku beredar sangat bebas bahkan sejumlah buku terbit dan beredar tanpa ada asal muasal yang jelas. Beberapa buku beredar tanpa identitas pengarang, penerbit sementara isinya menyimpang bahkan radikal.
Pada masa lampau, kata dia, buku diawasi ketat oleh pemerintah lewat Kejaksaan sehingga lembaga negara ini dapat melakukan sensor buku termasuk mencabut izin edarnya. Di waktu tersebut, peredaran buku tergolong diawasi dan begitu terkendali negara sehingga persebarannya sangat ketat.
"Sekarang pemerintah tidak bisa menarik buku, bahkan sekarang tidak ada pengarangnya siapa, tidak tercantum dan penerbitnya hanya Jakarta," kata dia. (Antara)
Baca Juga: Bom Kampung Melayu Harus Jadi Momen Bersama Lawan Radikalisme
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah