Suara.com - Gara-gara kekurangan penjahat, Belanda akhirnya menutup 24 lembaga pemasyarakatan atau penjara sejak tahun 2013.
Seperti dilansir The Independent, Rabu (31/5/2017), pemerintah Belanda menutup 19 penjara pada tahun 2013. Jumlah itu naik signifikan menjadi 24 penjara yang ditutup hingga memasuki 2017.
Sel-sel penjara di Belanda sejak tahun 2004 diketahui banyak yang kosong, karena tingkat kriminalitas negeri tersebut terbilang rendah.
Bahkan, September 2016, Belanda pernah menerima limpahan 240 kriminal dari Norwegia hanya agar penjara-penjara mereka terisi.
Menteri Kehakiman Belanda Ard van der Steur mengatakan, puluhan penjara itu terpaksa ditutup untuk menghemat anggaran pengeluaran negara.
“Biaya operasional penjara-penjara itu terlalu mahal bagi negeri kecil seperti Belanda. Apalagi kalau penjara itu jarang terpakai,” tuturnya.
Ia mengatakan, terdapat banyak faktor yang menyebabkan banyak penjara kosong. Salah satunya adalah, Belanda termasuk negara yang melonggarkan sistem hukum bagi pengguna narkotika.
Kekinian, pengguna narkotika di Belanda tak langsung dijebloskan ke penjara, melainkan direhabilitasi.
Baca Juga: Tunjukkan Betis saat Bertemu PM India, Aktris Baywatch Dikecam
Belanda juga menerapkan kebijakan pemakaian gelang kaki untuk narapidana, sehingga mereka tak perlu dikurung dalam penjara.
Meski bisa dibilang sebagai imbas positif, penutupan penjara-penjara itu juga membawa imbas negatif. Sebanyak 2.000 orang sipir dan manajemen penjara kehilangan pekerjaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana