Suara.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan sudah mengerahkan kapal perang untuk mengantisipasi pergerakan kelompok radikal ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah masuk ke Indonesia.
"TNI yang pertama kali mengerahkan kapal-kapal perang untuk berpatroli di sepanjang laut mulai dari Maluku Utara sampai ke Sulawesi Tengah," kata Panglima TNI di Yogyakarta, Minggu (4/6/2017) malam.
Pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo itu menanggapi pertanyaan antisipasi serangan sekelompok ISIS yang sudah masuk sampai Kota Marawi Filipina usai memberikan ceramah di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
"Kemudian di Tarakan (Kalimantan Utara) juga dikerahkan kapal perang, kita juga bekerja sama dangan angkatan Filipina dan Malaysia," kata Gatot.
Selain itu, kata dia, juga mengerahkan operasi intelijen mulai dari Maluku Utara, Morotai kemudian pulau-pulau terluar sampai ke wilayah Sulawesi.
"Dari Tarakan juga dikerahkan pasukan untuk menjaga pantai dan pelabuhan 'tikus' di sana semua. Tentu juga bekerja sama dengan kepolisian, bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat," terang Gatot.
Adapun dalam ceramah setelah Salat Isya itu, Panglima TNI menyampaikan kalau bangsa Indonesia ini memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, namun hal itu bukan tidak mungkin menjadi petaka bagi bangsa ini, sehingga semua harus waspada.
"Kita harus waspada, jangan sampai negeri ini jadi kancah konflik antar-agama dan internal kaum muslimim, kita jaga semuanya. Indonesia sangat diinginkan, diperebutkan. Jadi kita harus waspada," kata Panglima TNI.
Pada kesempatan itu juga hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir beserta tokoh, kader dan pengurus organisasi tersebut, anggota DPR Hanafi Rais serta keluarga besar TNI.
Salah satu takmir Masjid Islamic Center UAD menyebut jumlah jamaah yang hadir untuk mendengarkan ceramah atau pengajian kebangsaan itu mencapai sepuluh ribu orang, mengingat jemaah yang datang tidak hanya dari Yogyakarta. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu