Suara.com - Andrea Dovizioso tampil brilian. Start dari posisi ketujuh, pebalap Ducati ini melesat finis pertama di seri ketujuh MotoGP di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Minggu (11/6/2017).
Kemenangan itu pun menjadi yang kedua secara beruntun—back-to-back—bagi dia. Sebelumnya, Dovizioso berhasil memenangi balapan yang digelar di kandang sendiri di Sirkuit Mugello, 4 Juni 2017.
Dia pun jadi pebalap Ducati pertama lagi yang membukukan back-to-back setelah juara dunia MotoGP dua kali asal Australia, Casey Stoner.
Hasil di Catalunya ini sekaligus memperpendek jarak Dovizioso dengan pemuncak klasemen sementara, Maverick Vinales, dari tim Movistar Yamaha.
Kini, pebalap Italia itu hanya tertinggal tujuh poin dari Vinales yang finis ke-10 di Catalunya.
Penghematan ban, diungkapkan Dovizioso, jadi kunci kemenangannya di Catalunya. Kondisi ini mengingat buruknya aspal di Catalunya yang membuat degradasi ban begitu tinggi.
"Kami sadar, daya cengkeramnya (grip) sangat buruk, dan konsumsi ban belakang begitu tinggi, sehingga kami seharusnya tidak hanya fokus pada kecepatan," kata Dovi, sapaan akrabnya.
"Saat kami mulai start, tidak ada yang berani langsung melaju cepat karena semua orang harus banyak-banyak menghemat ban," lanjut Dovi, seperti dikutip dari situs resmi MotoGP, Senin (12/6/2017).
"Saya berhasil menyusul beberapa pebalap, dan berada di belakang Dani (Pedrosa, Repsol Honda), dan memutuskan tetap berada di belakangnya."
Baca Juga: Pendarahan Otak Usai Cium Kanvas, Petinju Ini Koma
"Di 10 lap terakhir saya mencoba untuk menggeber motor, lalu saya sadar ban saya sudah habis! Tapi, itu berlaku untuk semua juga. Ini aneh karena saya belum pernah menang dengan tidak menggeber 100 persen!," tambah Dovi.
Saat ditanya tentang peluangnya jadi juara dunia musim ini yang kian terbuka, Dovi hanya bicara normatif. Menurutnya, tidak ada yang bisa mengetahui masa depan seseorang.
"Tidak ada yang mengetahui masa depan, terutama tahun ini. Setiap akhir pekan ceritanya berbeda. Saya tidak hanya fokus di kejuaraan, tapi juga sangat fokus mengembangkan motor," ujar Dovi.
"Pekan ini sangat aneh bagi semua orang, tapi kami berhasil melakukannya dengan baik dan memiliki strategi sempurna. Saya tak berharap kompetitif di sini dan menang...Saya hanya ingin rileks di posisi saya."
"Saya mengetahui sangat baik positif dan negatifnya motor Ducati, dan ingin mendapatkan yang terbaik dari motor ini setiap balapannya. Tapi, saya realistis--saya tak berpikir kami bisa bersaing jadi juara dunia, kami masih kurang sesuatu," tandas juara dunia 125cc tahun 2004.
Tag
Berita Terkait
-
Pajak Motor Listrik Bikin Kaget, Cuma Seupil Dibanding Honda BeAT! Yakin Nggak Tertarik?
-
Duel Suzuki Access 125 vs. Honda Stylo 160: Skutik Retro Mana yang Paling Pas Buat Kamu?
-
Pembalap Binaan Astra Honda Incar Posisi Tiga Besar Klasemen di ATC Motegi
-
Terpopuler: Arti Nama Kawasaki, Simulasi Kredit Syariah Yamaha Nmax
-
Simulasi Kredit Kendaraan Syariah Pegadaian: Berapa Cicilan Yamaha Nmax Selama 2 Tahun?
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba
-
Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP