Suara.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, dalam memperingati Nuzulul Quran umat Muslim hendaknya mengingat dua hal penting.
Pertama, mengingatkan untuk lebih bersemangat beribadah, khusyuk dalam bertadarus, tahajud, beri'tikaf di masjid serta mempertebal kesalehan sosial.
Kedua, mengingat tindakan Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang memakai nilai-nilai universalitas Alquran untuk mentransformasikan bangsa Arab menjadi bangsa yang beradab, dan bangsa yang maju.
"Alquran menjadi rahmat bukan saja untuk bangsa Arab, tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia ini. Oleh sebab itu, dengan meneladani Rasulullah dalam membangun bangsa dan negara kita Indonesia, dalam mengejar kemajuan dan kesejahteraan rakyat kita. Kita harus bersandar pada tuntutan universalitas Alquran," kata Jokowi dalam pidato peringatan puncak Nuzul Quran 1438 H di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/6/2017).
Jokowi mengingatkan, salah satu perilaku Rasulullah yang diikuti adalah menyayangi anak yatim piatu. Barang siapa yang membentak anak yatim, dia masuk golongan pendusta agama.
"Kita termasuk golongan pendusta agama apabila tidak peduli pada saudara-saudara kita fakir miskin, dan berbuat kerusakan di muka bumi ini. Karena itu, pemerintah terus fokus untuk meningkatkan ekonomi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat, memerangi kemiskinan, memberantas radikalisme, memberantas terorisme, dan menggebuk komunisme," papar dia.
Menurutnya, Alquran mengajarkan untuk bersikap ta'awun, saling bekerjasama dan saling tolong menolong dalam semua aspek kehidupan sehari-hari. Selain itu, Alquran juga mengajarkan untuk bekerja keras, dan mengubah nasib bangsa Indonesia.
Maka itu, lanjut dia, pemerintah terus bekerja keras membangun infrastruktur, membangun hubungan konektivitas di seluruh Tanah Air. Agar biaya logistik turun, agar biaya transportasi bisa turun, dan agar perbedaan harga antarwilayah tidak terlalu jauh, sehingga kesenjangan bisa berkurang dan terwujud pemerataan.
"Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi melalui pembagian aset bagi umat agar mempunyai lahan dan kemudahan akses permodalan," imbuhnya.
Lebih lanjut, mantan gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, pemerintah juga sedang menyusun rencana memperkuat pengembangan ekonomi umat melalui pengembangan lembaga keuangan syariah yang dikelola berdasarkan sistem wakaf, namun masih dalam proses.
"Dengan panduan Alquran, kita perlu memahami bahwa sudah menjadi kodrat bangsa kita Indonesia untuk hidup dalam kebhinekaan. Sebab, keberagaman suku, kita memilik 714 suku, keberagaman agama, di negara kita ada Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu. Keberagaam ras, kita memiliki banyak ras dan keberagaman golongan. Ini merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada kita, dan kita wajib merawatnya," ungkap dia.
"Semoga Allah SWT meridhoi ibadah dan kerja keras kita semuanya dalam menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, bangsa yang damai, bangsa yang bersatu dan bangsa yang bisa mewujudkan keadilan sosial di seluruh Nusantara. Ya Allah hanya kepadamu kami menyembah dan hanya kepadamu kami meminta pertolongan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah