Suara.com - Pemerintah Indonesia ingin berperan untuk memediasi konflik Qatar dengan sejumlah negara-negara Arab. Sudah beberapa pekan ini Qatar diembargo oleh negara-negara teluk.
Presiden Joko Widodo menelepon sejumlah presiden dan Kepala Pemerintahan negara-negara kawasan Teluk Arab tersebut, salah satunya Recep Tayyip Erdogan.
"Sampai saat ini saya sudah telpon Presiden Turki Erdogan, saya bicara banyak. Saya juga sudah telepon Emir Qatar, Syekh Tamim (bin Hamad Al Thani), berbicara banyak juga. Kemudian kemarin malam saya juga telepon lagi ke Syekh Mohammed dari Uni Emirat Arab, juga berbicara banyak," kata Jokowi usai menghadiri acara membagi-bagikan 200.000 sembako ramadan dari perusahaan-perusahaan BUMN di Mesjid Al Mubarok, Rawa Bebek, Jakarta Barat (13/6/2017).
Jokowi mengaku ingin mendapatkan keterangan secara langsung dari para kepala pemerintahan negara-negara Timur Tengah tersebut. Dia ingin tahu duduk perkara dan sumber konfliknya, sehingga dengan begitu Indonesia bisa menentukan sikap dan berperan dalam memediasi konflik mereka.
"Saya ingin mendapatkan masukan terlebih dahulu, seperti persoalan dasarnya apa, sehingga nanti kita bisa berperan di sebelah mana. Jadi sementara ini saya belum bisa bicara di sebelah mana kita akan berperan. Tetapi saya akan terus menelpon negara-negara yang berkaitan dengan gesekan yang terjadi di Timur Tengah, terutama antara Saudi Arabia dan Qatar," terang dia.
Tekait dengan dorongan sejumlah pihak agar Indonesia menjadi mediator rekonsiliasi Qatar dengan Arab Saudi dan beberapa negara Arab tersebut, Jokowi menyampaikan ingin mengetahui pokok-pokok permasalahan itu terlebih dahulu secara utuh dari semua pihak yang berkonflik. Sehingga nanti langkah dan sikap yang diambil Indonesia tepat.
"Saya menelepon (para kepala negara Arab) itu untuk mendapatkan masukan, problem sebenarnya apa sih? Dan pendekatan yang bisa kita lakukan lewat mana, nanti bisa kita dapat simpulkan setelah masukan itu dari semua sisi ada," tandas dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK