Suara.com - Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, dikritik oleh dua orang adik kandungnya di hadapan publik. Ini merupakan peristiwa yang langka mengingat pemerintah Singapura sangat ketat dalam mengendalikan kebebasan berpendapat dan kebebasan politik warganya.
Lee Wei Ling dan saudara lelakinya Lee Hsien Yang, dalam sebuah surat terbuka yang dirilis ke publik Rabu (14/6/2017), mengatakan mereka "risau oleh karakter, perilaku, motif, dan kepemimpinan" dari Perdana Menteri dan istrinya.
Kritik kedua bersaudara itu, jelas The Guardian, tampaknya fokus pada sengketa atas sebuah rumah milik keluarga, pengaruh istri Perdana Menteri terhadap jalannya pemerintahan, dan tudingan bahwa sang Perdana Menteri mengorbitkan putranya sendiri di kancah politik Singapura.
"Kami merasa sangat sedih karena harus mengambil posisi ini. Kami melihat wajah lain dari saudara kami, wajah yang sangat merisaukan kami," tulis keduanya.
Mereka juga menulis bahwa sejak wafatnya ayah mereka, Lee Kuan Yew - yang juga pendiri dan mantan penguasa terlama dalam sejarah Singapura - "Lee Hsien Loong telah menyalahgunakan posisi dan pengaruhnya atas pemerintahan dan lembaga-lembaga negara untuk mencapai agenda pribadi."
"Kami merasa dia ada di mana-mana," tulis keduanya, sembari menambahkan bahwa Lee Hsien Yang, yang juga kepala otoritas penerbangan sipil Singapura, dan istrinya kini merasa "perlu untuk meninggalkan negeri itu."
Lee Kuan Yew sendiri berkuasa dari 1959 hingga 1990. Ia dinilai berjasa mengubah negeri mungil nan miskin sumber daya di Selat Malaka itu menjadi negeri terkaya di Asia Tenggara. Putra sulungnya yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri, Lee Hsien Loong, berkuasa sejak 2004.
"Kami merasa sangat tidak nyaman dan terus dipantau di negeri kami sendiri. Kami tak lagi percaya pada Hsien Long sebagai saudara maupun sebagai pemimpin," bunyi surat terbuka itu lebih lanjut.
"Kami juga yakin, berdasarkan pada interaksi kami, bahwa (Perdana Menteri dan istrinya) memiliki ambisi politik bagi putra mereka, Li Hongyi," tulis mereka.
Istri Lee Hsien Loong sendiri, Ho Ching, menjabat sebagai direktur eksekutif Temasek, perusahaan investasi pelat merah Singapura.
"Kami yakin, Hsien Loong dan Ho Ching termotivasi oleh ambisi untuk mewarisi posisi dan reputasi Lee Kuan Yew untuk diri mereka sendiri dan anak-anaknya," tuding surat tersebut.
"Kebenaran sederhananya adalah bahwa popularitas Hsien Loong berkaitan dengan warisan Lee Kuan Yew. Dengan memiliki rumah Lee Kuan Yew maka Hsien Loong dan keluarganya akan mewarisi monumen nyata dari otoritas Lee Kuan Yew," tulis mereka lagi.
Menanggapi kritik tersebut, Lee Hsien Loong mengatakan sangat kecewa karena adik-adiknya "telah memilih merilis pernyataan yang membuka masalah keluarga ke hadapan publik."
Ia juga membantah memiliki ambisi politik untuk putranya dan mengatakan bahwa perbedaan politik di dalam keluarga "seharusnya dibahas di dalam keluarga sendiri". Ia juga mengatakan kritik tersebut telah merusak warisan ayah mereka.
Berita Terkait
-
Beda dari Pejabat Indonesia yang Serba Mewah, Perdana Menteri Singapura Pilih Naik Pesawat Ekonomi
-
Warganet Serbu Unggahan Perdana Menteri Singapura Bareng Wapres Gibran: Sir, Jangan Berharap Banyak...
-
Pamer Foto Bareng Gibran, PM Singapura Lawrence Wong Diwanti-wanti Netizen Indonesia
-
Silsilah Keluarga Lee Kuan Yew dan Perseteruan Dua Anak Soal Warisan Bapak Pendiri Singapura
-
Jokowi dan PM Lee Saling Kenalkan Pemimpin Baru Indonesia-Singapura: Prabowo dan Lawrence Wong
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO