Pegawai Negeri Sipil DKI Jakarta dilarang mudik ke kampung halaman saat libur hari Raya IdulFitri 1438 Hijriah dengan menggunakan kendaraan dinas. Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan seluruh kendaraan dinas digunakan hanya untuk keperluan kantor.
"Dan tidak semua, pegawai pemprov DKI itu mengambil cuti. Karena ada beberapa yang tidak ambil cuti dan tidak ambil hari libur karena mereka bertugas terus, contoh ada yang jaga di Puskesmas, rumah sakit, kemudia di dinas perhubungan, satpol PP. Mereka selalu stand by," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/6/2017).
Djarot mengatakan pegawai boleh menggunakan mobil dinas saat lebaran apabila ada tugas. Contohnya seperti Sekretaris Daerah Saefullah, karena harus ke Istiqlal, Balai Kota dan memantau sejumlah wilayah di DKI.
"Jadi bagi yang mau mudik, sekali lagi tidak boleh menggunakan kendaraan dinas. Nah, bagi mereka yang dinas di dalam kota, boleh dong pakai kendaraan dinas. Saya masih pakai kendaraan dinas, Pak Sekda masih pakai kendaraan dinas pada hari lebaran," ujar Djarot.
Pada lebaran pertama, Djarot akan bersilahturahmi di Jakarta. Kemudian, pada lebaran ke dua atau ke tiga, dia dan keluarga akan pulang ke kampung halaman sekaligus berziarah ke makam orangtuanya di Surabaya dan Mojokerto, Jawa Timur.
"Insya Allah, pada hari kedua atau ketiga itu saya mau pulang sebentar untuk nyekar ke Surabaya," kata Djarot.
Tag
Berita Terkait
-
Besuk Ahok di Sel, Djarot Ditanya Pembangunan Masjid di Kalijodo
-
Ucapan Ahok Setelah Djarot Dilantik: Baguslah Semua Lancar
-
Lebih Berisi dan Langsing, Ahok Rajin Olahraga di Penjara
-
Djarot soal Pilkada: Lebih Baik Kalah daripada Menang tapi SARA
-
Usai Dilantik Jadi Gubernur, Djarot Bahas Ini dengan Ahok
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah