Suara.com - Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat bicara soal kekalahan di Pilkada Jakarta 2017 dari pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno. Hal ini disampaikan Djarot di hadapan kader dan pengurus PDI Perjuangan DKI Jakarta, pada acara buka puasa bersama, Minggu (18/6/2017).
"Kemarin kita kalah ya (di pilkada) kurang suara. Tapi secara esensi warga masyarakat yang kita temui justru sebagai pemenang sejati adalah kita semua, karena kita berdiri tegak dalam ideologi," ujar Djarot di kantor DPD PDI Perjuangan, Tebet, Jakarta Selatan.
Kemudian, Djarot menyinggung isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang dimainkan oleh lawan politiknya kala itu.
Djarot menegaskan lebih baik kalah terhormat daripada menang tapi menggunakan SARA.
"Menangnya hanya pakai SARA? Mohon maaf. Simpati pada kita bukan dari warga Jakarta, tapi seluruh masyarakat simpati pada kita," kata Djarot.
Selanjutnya Djarot meminta bantuan pada Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Adi Wijaya (Aming) untuk menyelesikan tugas-tugasnya di DKI hingga Oktober 2017.
Diketahui, Djarot menjadi Gubernur Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok mengajukan surat pengunduran diri sebagai gubernur karena divonis dua tahun penjara kasus penodaan agama.
"Justru saya minta bantuan Pak Aming, sisa Oktober bantu kami semaksimal mungkin. Bisa nggak kira-kira (menyelesaikan tugas). Mari sama-sama kerja sama bergotong royong memberikan masyarakat Jakarta yang terbaik," katanya.
Terakhir, Djarot ingin menunjukkan pada masyarakat Indonesia, kalau Ibu Kota di tangan kader PDI Perjuangan bisa lebih baik, dan terhindar dari praktik korupsi.
"Dipimpin kader PDIP, Jakarta betul-betul berubah lebih baik, lebih bersih. Ini kan warisan. Saya selalu sampaikan, hanya sekarang periode 2012-2017 yang mimpin kader PDI Perjuangan perubahan bisa luar biasa," kata Djarot.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal